MARI BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN SERTA CERITA

Allah SWT menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya para Ulul albab yang dapat mengambil pelajaran
Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Monday, June 23, 2014

MEDITASI

Meditasi, semadi, tapa brata, merenung, menyepi, dsb, adalah bentuk laku yang sangat umum dilakukan oleh orang-orang yang sedang menekuni suatu laku kebatinan dan spiritual.

Di negara India dan sekitarnya, yang sampai sekarang masih tetap sebagai wilayah dengan budaya kebatinan dan spiritual tertinggi nomor 1 di dunia, ada banyak sekali ajaran tentang keilmuan kebatinan dan spiritual. Salah satunya adalah ajaran membangkitkan dan mengolah energi kundalini dengan olah kebatinan dan spiritual yang banyak dilakukan dengan cara yoga dan meditasi. Dalam proses pembelajaran meditasi kundalini diajarkan cara membuka cakra-cakra tubuh, dari cakra yang paling dasar sampai cakra mahkota.

Keilmuan membuka cakra-cakra tubuh dan pengendalian kundalini itu diajarkan sebagai pelajaran tingkat tinggi dan tingkat lanjut untuk orang-orang yang sebelumnya sudah menjalani keilmuan kebatinan / spiritual dan tenaga dalam / kanuragan, sebagai pelengkap, dan sebagai upaya tingkat tinggi untuk melipat-gandakan besarnya energi tubuh, bukan seperti sekarang yang diajarkan kepada orang-orang awam yang belum mengerti apa-apa tentang kundalini dan kebatinan.

Tujuan utama pembukaan cakra-cakra tubuh adalah untuk mempermudah mengolah energi yang dihasilkan oleh masing-masing cakra tubuh untuk kesehatan dan vitalitas, juga untuk menambah kekuatan tenaga dalam, kesaktian gaib dan untuk tujuan laku spiritual. Pembukaan cakra-cakra tersebut tidak dikhususkan untuk bisa melihat gaib. Dengan sudah terbukanya cakra di dahi tidak berarti seseorang langsung bisa melihat alam gaib, dan dengan sudah terbukanya cakra di ubun-ubun kepala atau sudah terbentuknya cakra mahkota tidak berarti seseorang langsung mengetahui seluk-beluk alam dunia spiritual. Untuk dapat melihat gaib sugesti pembukaan cakranya haruslah untuk kemampuan melihat gaib, dan pengetahuan spiritual haruslah dipelajari sendiri berdasarkan proses “pencarian spiritual”.

Seseorang yang ingin memiliki kemampuan tertentu yang terkait dengan pembukaan cakra-cakra energi tersebut harus datang ke tempat-tempat membuka dan mengolah cakra yang sesuai dengan tujuan niatnya, karena masing-masing cakra tubuh harus dibuka dan diolah dengan cara / sugesti sendiri-sendiri sesuai masing-masing tujuannya.

- Bila ditujukan untuk pengolahan energi, maka sugesti pembukaannya haruslah untuk pengolahan energi.

- Bila ditujukan untuk melihat gaib, maka sugesti pembukaannya haruslah untuk kemampuan melihat gaib.

- Bila ditujukan untuk olah spiritual, maka sugesti pembukaannya haruslah untuk tujuan olah spiritual.

Awalnya suatu pengetahuan spiritual dapat diterima dari ajaran orang lain atau dari cerita di masyarakat, tetapi kemudian harus dicari sendiri kebenarannya. Segala kegaiban dan rahasia yang tidak terungkap melalui indera manusia, yang hanya bisa dirasakan secara batin, itulah yang harus dipelajari, dari kegaiban tingkat rendah sampai kegaiban tingkat tinggi. Seberapa kuat ketekunan dan olah spiritual yang dilakukan seseorang akan menentukan tingkat kekuatan spiritualnya (yang ditandai dengan lebar / luas lingkaran halo di belakang kepalanya), dan seberapa dalam dan tingginya dimensi pengetahuan yang telah dicapainya akan menentukan tingkat pengetahuan spiritual yang berhasil dicapainya (yang ditandai dengan warna dari lingkaran halo di belakang kepalanya).

Setelah seseorang dapat mendeteksi dan membuktikan sendiri kebenarannya, barulah dia benar menguasai laku dan pengetahuan spiritual itu. Cakra di ubun-ubun kepala dan cakra mahkota akan terbuka dengan sendirinya mengikuti perkembangan spiritual seseorang. Jadi dengan telah terbukanya cakra ubun-ubun dan cakra mahkota tidak berarti seseorang langsung mengetahui seluk-beluk alam spiritual (misalnya yang dibuka dengan cara meditasi kundalini). Tetapi dengan telah terbukanya cakra di ubun-ubun akan mempermudah laku seseorang menyerap dan menghimpun intisari energi alam spiritual dan mempermudah mempelajari dunia spiritual.

Dapat diibaratkan seperti seseorang yang sedang mencari makanan untuk dimakannya. Setelah ditemukannya makanan itu dan dia akan memakannya, maka otomatis mulutnya akan terbuka dengan sendirinya untuk ia memakan makanan itu. Berbeda dengan orang yang sejak awal sudah membuka mulutnya. Sekalipun mulutnya sudah terbuka, tidak secara otomatis makanan akan masuk sendiri ke dalam mulutnya dan ia bisa kenyang. Makanan itu harus dicarinya terlebih dahulu. Setelah ditemukannya, barulah ia membuka mulutnya untuk memakannya.


Tanda-tanda cakra mata ketiga di dahi untuk melihat gaib mulai terbuka adalah ketika pada saat meditasi (mata terpejam) seolah-olah kita seperti melihat kabut putih tebal. Sesudah itu akan kelihatan gelap gulita. Sesudah itu barulah, dengan mata tetap terpejam, kita mulai bisa melihat sosok-sosok halus di dalam kegelapan. Kalau sudah terlatih nantinya sosok-sosok halus itu akan tampak lebih jelas dan kita dapat melihatnya dengan mata terbuka, tidak lagi harus dengan mata terpejam.

Tanda-tanda cakra di ubun-ubun kepala mulai terbuka adalah ketika kita memikirkan atau menerawang gaib akan terasa ada tekanan di ubun-ubun kepala. Tapi itu baru cakra di ubun-ubun kepala. Di atas kepala masih ada cakra mahkota. Cakra mahkota akan terbentuk dan terbuka dengan sendirinya mengikuti perkembangan spiritual seseorang setelah cakra di ubun-ubun kepala terbuka dan kuat energinya.

Cahaya dan bola energi bisa dihasilkan dengan kekuatan pikiran, tapi hanya bisa dilihat secara gaib. Itulah yang diajarkan dalam pelatihan meditasi kundalini. Dalam pembelajaran meditasi kundalini energi yang dihasilkan digunakan untuk membuka cakra-cakra tubuh yang kemudian dapat juga digunakan untuk menambah kekuatan tenaga dalam / kanuragan atau untuk menambah kekuatan kebatinan / spiritual. Sebenarnya itu pelajaran tingkat tinggi, pelajaran tingkat lanjut, yang hanya diajarkan kepada seseorang yang sudah menguasai olah kanuragan, tenaga dalam / kundalini / prana dan kebatinan. Jadi seperti sekarang diajarkan kepada masyarakat umum dan awam, seringkali pesertanya bingung energinya mau digunakan untuk apa ?

Dalam menurunkan energi, di dalam meditasi kundalini dan reiki sugestinya menggunakan olah pikiran, sehingga energinya bersifat tajam. Energi-energi yang tajam tidak boleh diserap ke dalam tubuh karena energi tajam itu tidak selaras dengan energi alami tubuh manusia. Energi yang tajam hanya baik untuk digunakan keluar, seperti untuk kekuatan pukulan atau untuk membunuh sel kanker, atau untuk menyerang mahluk halus, tidak untuk dimasukkan / diserap ke dalam tubuh.
Sedangkan di dalam semua metode meditasi menurunkan energi Penulis menekankan digunakannya sugesti yang berasal dari batin dan rasa, kekuatan rasa, bukan pikiran, sehingga energi yang diturunkan besar dan padat, tetapi tidak tajam, selaras dengan energi tubuh, boleh dimasukkan ke dalam tubuh, boleh juga diturunkan untuk orang lain.

Setelah mengetahui perbedaannya seperti tertulis di atas, jika para pembaca berniat menjalankan metode-metode meditasi dari Penulis diharapkan supaya bisa menerapkan kekuatan rasa. Kekuatan pikiran hanya digunakan untuk bervisualisasi membentuk energi tertentu saja yang sifatnya tidak diserap tubuh, misalnya untuk membuat bola cahaya, pagaran gaib, sinar laser, dsb, yang itu tidak untuk dimasukkan ke dalam tubuh, supaya tidak terjadi efek resiko dari adanya kesalahan prosedur.

Laku spiritual biasanya dijalani orang bersama-sama atau merupakan kelanjutan dari laku kebatinan, sehingga olah spiritual itu sebenarnya bukanlah suatu jenis ilmu yang berdiri sendiri yang dipelajari secara tersendiri, tetapi sebenarnya berhubungan dan menjadi satu kesatuan dengan olah kebatinan dan merupakan tindak lanjut dari laku kebatinan. Dengan demikian seseorang yang menjalani laku spiritual biasanya adalah bagian dan kelanjutan dari laku kebatinannya dan seseorang yang menjalani laku kebatinan biasanya juga menguasai tingkat spiritualitas tertentu sesuai pencapaian spiritualnya pada bidang interest-nya masing-masing.

Begitu juga dalam laku melatih energi kekuatan spiritual, biasanya juga dijalani dengan kombinasi kebatinan. Pada jaman dulu orang-orang yang sedang khusus menjalani laku kebatinan dan spiritual (olah batin) biasanya akan melakukannya dengan jalan menyepi, berpuasa, semadi, atau tapa brata. Selain dilakukan untuk tujuan mendapatkan pencerahan spiritual yang terkait dengan kesaktian atau dunia spiritual, kekuatan dari laku mereka itu juga akan menambah tinggi kekuatan gaib kebatinan dan spiritual mereka, sekaligus juga menambah tinggi kekuatan kesaktian kanuragan mereka.


Semua laku yang bersifat kebatinan dan spiritual di dalamnya selalu mengedepankan penghayatan, baik itu laku yang bersifat kerohanian / ketuhanan / keagamaan, maupun yang bersifat keilmuan, bukan kepintaran berpikir dan berlogika, bukan sebatas terlaksananya bentuk laku formalitasnya, bukan juga mengedepankan amalan doa dan mantra. Kualitas seseorang atas penghayatan dan penjiwaan itu, selain ketekunannya, akan sangat membedakan hasil dan prestasi yang mampu diraihnya dibandingkan orang lain yang sama-sama melakukan aktivitas yang sama.

Karena itu jika seseorang menjalani suatu laku yang bersifat kebatinan dan spiritual, baik kerohanian maupun keilmuan, selalu dituntut supaya orangnya memahami tujuan dari lakunya itu dan mampu menghayati lakunya, sehingga jika orang itu mengalami kesulitan dalam ia menjalani lakunya itu kemungkinan penyebabnya adalah karena ia belum bisa menghayati lakunya (atau belum tahu tujuan dari lakunya).

Jika seseorang sudah bisa menghayati lakunya, maka ia akan menemukan suatu rasa yang bersifat khusus, yang itu hanya ada dalam lakunya itu saja, tidak ada dalam aktivitasnya yang lain, yang kemudian setelah semakin didalami dan matang, maka itu akan menjadi kekuatan rasa.

Kekuatan rasa setelah semakin didalami dan matang, jika seseorang menerapkan itu dalam semua aktivitas kehidupannya maka semua perbuatan-perbuatannya akan mengandung suatu kegaiban yang akan bisa dirasakan perbedaan kegaibannya dibanding jika ia melakukan perbuatan yang sama dengan sikap batin yang normal saja.

Pada tahap selanjutnya untuk ia melakukan suatu perbuatan dalam lakunya itu ia melakukannya dengan cara bersugesti, yaitu mengkondisikan sikap batinnya secara khusus , mendayagunakan penghayatan rasa untuk melakukan suatu perbuatan tertentu, mendayagunakan kekuatan rasa.

Penghayatan, olah rasa dan olah sugesti adalah dasar-dasar dalam keilmuan kebatinan dan dpiritual, selalu ada dalam semua laku yang bersifat kebatinan dan spiritual yang itu harus lebih dulu bisa dikuasai oleh para pelakunya sebelum mereka menapak ke tingkatan yang lebih tinggi.

Karena itu jika para pembaca ingin mempelajari dan menjalani suatu laku yang bersifat kebatinan dan spiritual, maka poin-poin di atas harus lebih dulu dimengerti dan harus diterapkan dalam lakunya itu supaya lakunya itu lebih bisa diharapkan keberhasilannya dibanding jika poin-poin itu belum dikuasai. Selain ketekunan anda, kualitas penghayatan dan penjiwaan anda itu akan sangat membedakan hasil dan prestasi yang mampu anda raih dibandingkan orang lain yang sama-sama melakukan aktivitas yang sama.


Dalam laku meditasi energi, energi yang berhasil dihimpun dari alam (energi potensial) jika sudah diolah menjadi bentuk energi kekuatan kanuragan, atau kekuatan kebatinan / spiritual, kemudian akan menjadi berbeda sifat dan karakteristiknya, tidak sama lagi dengan energi aslinya yang dari alam, mengikuti bentuk pengolahannya.

Energi alam sangat besar dan berlimpah, tetapi sifatnya halus, tidak padat dan tidak tajam.

Jika energi alam itu hanya dihimpun / ditampung saja di dalam tubuh, maka kemudian akan menjadi energi potensial yang sewaktu-waktu bisa digunakan dalam aktivitas tertentu dengan kekuatan rasa, atau secara alami kekuatannya akan muncul sendiri tanpa disengaja, misalnya ketika sedang emosi atau sedang berkelahi. Tetapi jika seseorang menguasai teknik penggunaan energi, maka energi potensial itu akan dapat digunakan untuk banyak tujuan penggunaan energi, bisa untuk kekuatan kanuragan, untuk pengobatan gaib, membuat pagaran gaib, pembersihan gaib atau untuk menyerang mahluk halus sampai yang kekuatannya setingkat dengan energi potensial itu.

Jika energi potensial itu berhasil disatukan dengan energi tubuh, akan menjadikan tubuh seseorang terasa bertenaga, padat dengan energi. Metode ini berguna sekali untuk orang-orang yang aktif secara fisik, para pesilat, olah ragawan, dsb, yang jika mahir menguasai tekniknya akan bisa dengan seketika menyerap energi alam untuk menambah kekuatannya sehingga tubuhnya terasa padat bertenaga, dan untuk mengisi kembali energinya yang habis terkuras (recharge), dan untuk membersihkan tubuh dari sampah-sampah energi sisa-sisa pembakaran tubuh dan menggantinya dengan energi baru yang bersih.

Jika energi hasil laku meditasi energi itu berhasil disatukan dengan tenaga dalam, energinya mengalir mengisi cakra-cakra energi tubuh, yang sesudahnya diolah kembali bersama dengan olah gerak dan olah nafas untuk menyatukan energinya dengan energi tenaga dalamnya, akan bisa signifikan memperbesar kandungan energi tenaga dalam seseorang.

Jika energi hasil laku meditasi energi itu berhasil disatukan dengan kekuatan kebatinan, energinya akan menjadi besar dan padat, diolah dengan olah kebatinan yang mengedepankan kekuatan rasa di dada (dan visualisasi). Selain murni untuk kemampuan kebatinan, energi kebatinan ini juga dapat diolah untuk tujuan mempertinggi kekuatan kanuragan seseorang (dikombinasikan dengan kekuatan tenaga dalam atau bahkan menggantikan kekuatan tenaga dalam), disatukan dengan kekuatan kebatinan dan kanuragan, misalnya dengan olah laku dan amalan lembu sekilan seperti dicontohkan dalam tulisan berjudul Sedulur Papat Kalima Pancer.

Jika ditujukan untuk menaikkan kekuatan sukma, maka selama menurunkan energinya kondisikan batin untuk kita sebagai pancer menyerap langsung energinya dan sugestikan para sedulur papat untuk bersama-sama menyerap energi yang turun.

Jika energi hasil laku meditasi energi itu diolah dengan laku dan sugesti spiritual, energinya akan menjadi halus tetapi tajam, diolah dengan olah spiritual yang mengedepankan kekuatan pikiran (dan visualisasi). Kekuatan spiritual ini lebih banyak bersifat kekuatan gaib yang tajam yang dapat disalurkan melalui kekuatan pikiran.

Dalam laku meditasi tersebut di atas kekuatan energi potensial di dalam tubuh bisa diolah dengan sugesti kebatinan supaya menjadi energi yang besar dan padat, menjadi kekuatan kebatinan atau menjadi kekuatan fisik / kanuragan, atau diolah dengan sugesti spiritual supaya menjadi energi gaib yang tajam.

Contoh lain, jika energi itu dimaksudkan untuk dijadikan pagaran gaib, dengan sugesti kebatinan diolah supaya energinya membentuk bola pagaran yang besar dan padat, dan dengan sugesti spiritual diolah supaya energi pagarannya menjadi tajam, sehingga kesudahannya energi pagarannya akan menjadi besar, padat dan tajam, yang hasilnya akan jauh berbeda dengan pagaran energi yang hanya berbentuk bola atau perisai energi saja, tetapi energi pagarannya tidak besar, tidak padat dan tidak tajam, yang akan mudah ditembus walaupun oleh serangan gaib yang rendah kekuatannya.


Dalam latihan resmi pengolahan tenaga dalam yang menggunakan teknik olah pernafasan tenaga dalam, dasar asumsinya adalah mengisi tubuh dengan energi dari olah gerak pernafasan, dimasukkan / dihisap ke dalam tubuh, ditekan / dipompa ke dalam cakra-cakra tenaga dalam untuk merangsang / membangikitkan / menambah besar kandungan isi tenaga dalam di cakra-cakra yang terkait. Ini adalah teknik dasar pengolahan tenaga dalam yang diterapkan untuk para pemula.

Pada tingkat keilmuan yang tinggi orang melakukannya tidak lagi melulu dengan teknik pernafasan dan olah gerak, tetapi dengan laku kebatinan dan spiritual, dengan teknik meditasi energi dan doa-doa sugesti, menyepi, berpuasa dan bertapa brata, untuk bisa lebih efisien dan efektif memasukkan energi yang besar ke dalam tubuhnya, sesudah itu barulah disempurnakan penyatuannya dengan tenaga dalamnya dengan olah pernafasan dan olah gerak.

Dengan demikian teknik meditasi energi itu adalah teknik keilmuan tingkat tinggi yang jika seseorang belum memiliki pemahaman tentang teknik olah energi, maka efektivitasnya dalam memperbesar tenaga dalam seseorang atau untuk keperluan kanuragan, atau untuk kekuatan tubuh, menjadi terbatas. Begitu juga jika seseorang belum memiliki pemahaman tentang olah batin dan olah spiritual dan keilmuannya, maka efektivitas penggunaannya dalam keilmuan kebatinan dan spiritual menjadi terbatas. Karena itu metode meditasi energi itu bukanlah suatu ilmu / teknik yang berdiri sendiri, tetapi adalah tingkatan lebih lanjut dari keilmuan lain yang menjadi dasarnya, bersifat menambahkan efektivitasnya, bukan menggantikan. Karena itu para pelakunya diharapkan sudah mengikuti pelatihan tenaga dalam, atau sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang olah energi, olah kebatinan dan olah spiritual, supaya laku meditasi itu bisa efektif secara signifikan meningkatkan kapasitas kemampuan seseorang.

Semua laku meditasi merupakan laku tingkat tinggi yang biasanya hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah "senior" dalam keilmuannya, bukan untuk yang masih "yunior". Jika laku meditasi dilakukan untuk tujuan kebatinan / spiritual, sebelumnya seseorang harus sudah memiliki pemahaman tentang tujuan meditasinya dan proses lakunya, sehingga laku meditasinya menjadi lebih terarah, lebih fokus kepada tujuannya, supaya menjadi lebih efektif dalam mencapai apa yang menjadi tujuan dari meditasinya, tidak mengambang mengawang-awang.

Semua laku meditasi merupakan laku tingkat tinggi yang untuk melakukannya seseorang diharapkan sudah cukup "sepuh" secara psikologis untuk bisa mengendalikan pikiran dan perasaannya, untuk bisa mengendapkan gelombang energi tubuh, pikiran dan perasaan, untuk bisa semuanya diselaraskan dalam laku meditasinya. Jika itu belum bisa dikuasai, maka akan sulit seseorang berhasil menjalankan suatu laku meditasi, apalagi mencapai hasil dari tujuannya bermeditasi.

Bukan berarti laku meditasi hanya cocok dilakukan oleh orang-orang yang sudah cukup sepuh psikologisnya, justru laku meditasi itu bisa menjadi sarana untuk belajar membentuk psikologis yang sepuh, untuk belajar mengendalikan dan mengendapkan gelombang energi tubuh, pikiran dan perasaan. Tetapi untuk bisa mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan meditasinya, maka orangnya harus lebih dulu bisa mengkondisikan kebatinan dan spiritualnya, pikirannya, perasaannya, kondisi psikologisnya, menyelaraskannya dengan kondisi yang disyaratkan dalam meditasinya.

Yang perlu dipahami jika seseorang ingin melakukan meditasi adalah sebelumnya seseorang harus sudah tahu, memiliki pemahaman tentang tujuan meditasinya dan proses lakunya, sehingga laku meditasinya menjadi lebih terarah, lebih fokus kepada tujuannya, supaya menjadi lebih efektif dalam mencapai apa yang menjadi tujuan meditasinya, tidak mengambang mengawang-awang. Semua proses lakunya harus dijalankan dengan benar, jangan ada kesalahan, dan jangan menyimpang, supaya lakunya bermeditasi tidak mendatangkan efek resiko dari adanya kesalahan prosedur.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

OLAH SPIRITUAL





Olah spiritual sebenarnya adalah bagian dari olah kebatinan. Tetapi karena pada masa sekarang ini banyak orang membedakan spiritual dengan kebatinan, dan memang ada sifat-sifatnya yang berbeda dengan kebatinan yang umum, apalagi ada juga orang yang mempelajari spiritual secara khusus yang tatacara pengolahannya tidak sama dengan olah kebatinan yang umum, maka dalam halaman ini dituliskan tentang pengertian spiritual yang sisi pengolahannya dan sifat-sifatnya berbeda dengan kebatinan yang umum. Tetapi jangan dilupakan bahwa sebenarnya olah spiritual adalah satu kesatuan dengan olah kebatinan, dan idealnya memang begitu, termasuk dalam hal tatacara mempelajarinya, bukan sesuatu yang berdiri sendiri.

Laku kebatinan dan spiritual sebenarnya merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan, menjadi satu kesatuan yang dilakukan bersama-sama, hanya proporsinya saja yang berbeda-beda. Di satu saat mungkin lakunya lebih besar proporsinya untuk kebatinan, di saat yang lain mungkin porsinya lebih besar untuk spiritualitas, tergantung objek dan tujuan dari laku yang sedang dijalani.

Biasanya orang menekuni dunia spiritual bersamaan atau sebagai kelanjutan dari laku kebatinannya. Termasuk dalam laku kebatinan untuk kanuragan / kesaktian, olah spiritual dilakukan bersamaan atau sebagai kelanjutan laku kebatinannya untuk menelisik lebih dalam sisi spiritual / kesejatian dan potensi dari keilmuannya. Begitu juga dalam hal kebatinan ketuhanan, biasanya kemudian dilanjutkan menjadi laku kebatinan-spiritual ketuhanan, untuk menelisik kesejatian dan potensi dari laku ketuhanannya. Dengan demikian dari laku kebatinan dan spiritualnya itu orang tersebut menguasai sekaligus sisi kebatinan dan sisi spiritualnya, menguasai kekuatan kebatinan dan kekuatan spiritual, dan kekuatan sukmanya juga berasal dari kekuatan kebatinan dan spiritualnya tersebut.

Biasanya walaupun proses laku yang dijalani oleh seseorang adalah olah kebatinan, hasilnya akan merupakan kombinasi dari kebatinan dan spiritual. Dalam setiap sisi kebatinan yang ditekuni seseorang selalu terkandung makna spiritual yang juga harus dikuasai. Dan dalam penggunaan kekuatan kebatinan biasanya juga disalurkan melalui kekuatan pikiran, sehingga biasanya orang-orang yang menekuni kebatinan, laku kebatinannya itu bukan hanya membentuk kekuatan kebatinan, tapi juga membentuk kekuatan gaib spiritual. Dan biasanya para tokoh kebatinan dan para praktisi kebatinan, orang-orang yang benar menekuni kebatinan, biasanya mempunyai kemampuan spiritual juga.

Tetapi tidak semua orang yang menjalani olah kebatinan, maka dia juga menjalani olah spiritual. Pada jaman dulu, di Jawa, ketika manusia masih hidup di jaman kesaktian, kekuatan kebatinan merupakan sumber utama kekuatan yang melandasi kesaktian kanuragan, bukan ilmu gaib dan khodam dan bukan tenaga dalam. Pada tingkat kesaktian yang tinggi seseorang melatih keilmuannya dengan dilambari kekuatan kebatinan. Laku prihatin, berpuasa bahkan tapa brata akan mengisi sehari-hari lakunya.

Kebanyakan laku olah kebatinan mereka ditujukan untuk meningkatkan kesaktian kanuragan, laku kebatinannya tidak secara khusus dilakukan untuk mempelajari olah spiritual. Karena itu kebanyakan laku spiritual yang tinggi dijalani oleh orang-orang yang sudah menepi, yang sudah mandito, yang sudah tidak lagi mengedepankan olah kesaktian untuk lebih mengedepankan laku kebatinan ketuhanan, yang kemudian dilanjutkan dengan laku spiritual ketuhanan. Spiritualitas yang tinggi biasanya adalah hasil dari laku kebatinan dan spiritual seseorang dalam rangka pencarian ketuhanan (karena Tuhan adalah materi spiritualitas yang tertinggi).


Karena itu orang-orang jaman dulu yang menekuni kebatinan dan spiritual biasanya adalah juga orang-orang yang berilmu kesaktian tinggi, yang sudah melewati masa-masa pelatihan olah kanuragan atau tenaga dalam. Bahkan banyak kemudian yang pada masa tuanya mengaso meninggalkan keduniawiannya, mandito, dan menepi, menjadi seorang panembahan atau pertapa, untuk lebih menekuni dunia kerohanian ketuhanan. Karena itu seorang panembahan atau pertapa biasanya adalah orang-orang yang mumpuni dalam ilmu kesaktian dan kebatinan, hanya saja kemudian kesaktiannya itu tidak kelihatan, karena mereka lebih mengedepankan sikap dan penampilan sebagai seorang yang sudah mandito, yang lebih menekuni dunia kerohanian, tidak lagi melulu keduniawian.

Seseorang yang menjalani laku kebatinan akan merasakan kekuatan kebatinannya di dada. Sesuai penguasaan dan pencapaiannya kekuatan kebatinannya itu akan mengisi kekuatan tangan, kaki, tubuh, menjadi kekuatan gaib yang melipatgandakan kesaktian kanuragan seseorang. Selain itu kegaiban sukma dari laku kebatinannya akan membentuk dirinya menjadi seorang yang linuwih dan waskita. Pada penggunaannya selain kekuatan itu digunakan sebagai kekuatan yang mengisi tubuh untuk kanuragan, kekuatan itu juga dipusatkan di kepala, menjadi kekuatan spiritual.

Dalam proses awal laku kebatinan-spiritual, seseorang memusatkan perhatiannya secara batin, mengedepankan rasa dan kebatinan. Pada proses selanjutnya, orang itu memusatkan perhatiannya di kepala, mempertegas apa yang ada di "awang-awang", untuk menindaklanjuti ide / ilham dan bisikan gaib / wangsit untuk mempelajari lebih lanjut kesejatian spiritual dari sesuatu yang sedang dijalani sampai kepada aspek hakekatnya. Selanjutnya berdasarkan semua objek pengetahuan yang sudah dikuasai, dengan mendayagunakan aliran ide / ilham sebagai sumber inspirasinya ia akan melanjutkan pencariannya kepada objek-objek berikutnya sampai ke dimensi spiritual yang lebih tinggi lagi. Karena itu kebanyakan laku kebatinan dan spiritual seseorang akan menciptakan suatu kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang sifatnya tinggi bagi orang kebanyakan, yang mengantarkannya menjadi seorang yang linuwih dan waskita.

Dalam laku pencarian spiritual itu olah kebatinan dan olah spiritual dilakukan secara bersama-sama, sehingga laku kebatinan dan laku spiritual menjadi satu kesatuan laku yang tidak dapat dipisahkan. Yang membedakan pencapaian masing-masing orang hanyalah sejauh mana laku kebatinan dan spiritual itu dilakukan oleh seseorang dan seberapa besar minat seseorang mempelajari sampai mendalam apa yang menjadi interest-nya. Selain itu pencapaian setiap orang juga dipengaruhi oleh "kecerdasan batin"-nya dan kepekaan batinnya untuk mendapatkan ide / ilham atau wangsit sebagai bahan untuk ditindaklanjuti. Energi di dada, cakra di ubun-ubun kepala dan cakra mahkota akan bekerja dengan sendirinya mengikuti proses laku kebatinan dan spiritual orang tersebut.

Tidak seperti di jaman sekarang yang orang memandang olah spiritual sebagai jenis keilmuan tersendiri yang berbeda dengan olah kebatinan yang kemudian secara khusus diajarkan / diwujudkan dalam kursus / perguruan meditasi pembangkitan kundalini, reiki, dsb, pada jaman dulu orang-orang yang benar menekuni dunia spiritual akan memahami bahwa olah laku kebatinan dan olah spiritual adalah sesuatu yang menyatu, merupakan satu kesatuan laku yang salah satunya tidak boleh diabaikan.

Ilmu kebatinan dan ilmu spiritual bukanlah jenis-jenis keilmuan yang berdiri sendiri-sendiri. Begitu juga dengan olah lakunya. Laku olah kebatinan biasanya dilanjutkan dengan olah spiritual, atau olah spiritual biasanya adalah kelanjutan dari laku kebatinan seseorang. Penggunaan kekuatan spiritual juga sebenarnya adalah kekuatan kebatinan yang kekuatannya difokuskan di kepala. Kekuatan spiritual dan tingkat spiritualitas seseorang akan lemah jika tidak didasari oleh olah kebatinan. Olah laku kebatinan merupakan pondasi bagi kemampuan spiritual seseorang.

Dengan demikian laku olah spiritual biasanya dijalani seseorang bersama-sama atau merupakan kelanjutan dari laku kebatinannya, sehingga olah spiritual itu sebenarnya bukanlah suatu jenis ilmu yang berdiri sendiri yang dipelajari secara tersendiri, tetapi sebenarnya berhubungan dan menjadi satu kesatuan dengan olah kebatinan dan merupakan tindak lanjut dari laku kebatinan. Dengan demikian seseorang yang menjalani laku spiritual biasanya adalah bagian dan kelanjutan dari laku kebatinannya dan seseorang yang menjalani laku kebatinan biasanya juga menguasai tingkat spiritualitas tertentu sesuai pencapaian spiritualnya pada bidang interest-nya masing-masing.

Begitu juga dalam laku melatih energi kekuatan spiritual, biasanya juga dijalani dengan kombinasi kebatinan. Pada jaman dulu orang-orang yang sedang khusus menjalani laku kebatinan dan spiritual (olah batin) biasanya akan melakukannya dengan jalan menyepi, berpuasa, semadi, atau tapa brata. Selain dilakukan untuk tujuan mendapatkan pencerahan spiritual yang terkait dengan kesaktian atau dunia spiritual dan untuk menambah tinggi kekuatan kesaktian dan spiritualitas mereka, kekuatan dari laku mereka itu juga akan menambah tinggi kekuatan sukma mereka.

Karena itu jika kita sudah masuk ke dunia kebatinan sebaiknya kita juga mempelajari sisi spiritual dari apa yang sedang kita jalani itu, supaya kita juga mengetahui secara mendalam apa yang sedang kita jalani itu dan bisa mengetahui potensi dan arah pengembangannya dari apa yang menjadi interest kita itu.



Lambang-Lambang Pencapaian Spiritual

Bila anda memiliki kemampuan untuk melihat gaib, dan bila kemampuan anda itu sangat tajam dan dalam, anda akan dapat melihat suatu lingkaran aura cahaya, yang biasa disebut halo di belakang kepala orang-orang yang sudah menekuni dunia olah spiritual. Halo ini adalah pancaran cahaya aura energi dari kekuatan spiritual yang telah dicapai oleh seseorang. Semakin luas / lebar lingkarannya menandakan kuatnya spiritualitasnya.

Selain kekuatan spiritualitas yang ditandai oleh luas lingkarannya, ada bentuk / tanda lain dari halo yang melambangkan tingkat dimensi pengetahuan gaib yang telah dicapai oleh seseorang, yaitu warna dari cahaya halo tersebut. Tingkatan dimensi pengetahuan gaib ini terutama terkait dengan hal-hal gaib tingkat tinggi yang tidak dapat diketahui bila hanya mengandalkan kemampuan berpikir saja, kebatinan saja atau mengandalkan kemampuan melihat gaib dengan cakra mata ketiga saja, seperti untuk mendeteksi dan mengetahui keberadaan mahluk halus berdimensi tinggi seperti dewa dan buto, pengetahuan gaib tentang dewa dan wahyu dewa, dan untuk mengetahui ada tidaknya suatu wahyu pada diri seseorang yang kewahyon, atau pengetahuan tentang kesejatian hidup dan pengetahuan tentang kesejatian Tuhan (walaupun mungkin hanya sebatas 'Cahaya' -Nya saja).

Warna cahaya lingkaran halo sesuai urutan tingkatannya adalah sbb :
1. Warna Ungu.
2. Warna Kuning.
3. Warna Emas.
(Warna emas adalah tingkatan tertinggi).


Biasanya pancaran cahaya halo di belakang kepala seseorang sangat sulit dilihat, termasuk oleh orang-orang yang bisa melihat gaib, apalagi kalau energi halo-nya tipis, tidak tebal, dan belum berwarna. Biasanya pancaran cahaya halo ini hanya dapat dilihat oleh orang yang kemampuan melihat gaibnya sangat tajam dan dalam. Tetapi lingkaran halo yang warnanya tebal (kuat) mungkin akan lebih mudah dilihat daripada yang pancaran sinarnya tipis. Tebal - tipisnya warna cahaya lingkaran halo itu melambangkan kedalaman pengetahuan spiritual yang dikuasai seseorang sesuai tingkatan pengetahuannya masing-masing.

Sinar lingkaran halo berwarna kuning dan emas menandakan bahwa orang tersebut sudah menjalani tingkatan pengetahuan spiritual dimensi yang tertinggi, yaitu spiritual ketuhanan, biasanya adalah laku kebatinan dan spiritual dalam rangka pencarian ketuhanan. Laku spiritual ketuhanan ini dijalani dengan perbuatan nyata untuk menemukan "Sosok" Tuhan dan aspek ketuhanan lainnya dan untuk menelisik kesejatian dari laku ketuhanannya dengan cara olah kebatinan dan spiritual, yang itu dijalani bukan dengan jalan mempelajari atau mendalami agama saja, bukan juga dengan hanya mewirid / membaca doa atau amalan doa.

Tuhan (Sosok Tuhan, Pribadi Tuhan dan kesejatianNya) adalah materi spiritualitas yang tertinggi.
Karena itu tidak banyak orang yang mampu mencapai pengetahuannya, tidak banyak orang yang mampu dengan benar mengenal Tuhan (Sosok, Pribadi Tuhan dan kesejatianNya), lebih banyak orang yang untuk menutupi ketidaktahuannya tentang Tuhan memunculkan dogma dan pengkultusan tentang Tuhan seolah-olah dirinya benar mengenal Tuhan. Karena itu orang-orang yang benar sudah melakukan laku spiritual pencarian ketuhanan biasanya memiliki lingkaran halo di belakang kepalanya sebagai tanda kuatnya laku spiritualnya.

Uraian di atas adalah uraian mengenai lambang-lambang pencapaian spiritualitas seseorang.

Yang menjadi kekuatan energi spiritual seseorang adalah kepadatan energi di cakra ubun-ubun kepala dan cakra mahkota. Bila dihubungkan / diperbandingkan dengan mahluk halus, energi kekuatan spiritual ini bukan hanya dapat digunakan untuk menghadapi mahluk halus kelas rendah seperti dedemit dan jin kelas bawah, tetapi juga bisa digunakan untuk berhadapan dengan kekuatan mahluk gaib tingkat tinggi yang lebih daripada buto.

Berikut ini Penulis menuliskan tips praktis latihan memperkuat energi kebatinan dan spiritual yang kekuatannya dipusatkan di kepala.

Dalam proses awal laku kebatinan-spiritual, seseorang memusatkan perhatiannya secara batin, mengedepankan rasa dan kebatinannya. Pada proses selanjutnya, orang itu memusatkan perhatiannya di kepala, mempertegas apa yang ada di "awang-awang", untuk menindaklanjuti ide / ilham dan bisikan gaib / wangsit untuk mempelajari lebih lanjut kesejatian spiritual dari sesuatu yang sedang dijalani. Selanjutnya berdasarkan semua ide / ilham tersebut ia akan melanjutkan pencariannya sampai ke dimensi spiritual yang lebih tinggi. Karena itu kebanyakan laku kebatinan dan spiritual seseorang akan menciptakan suatu kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang sifatnya tinggi bagi orang kebanyakan, yang mengantarkannya menjadi seorang yang linuwih dan waskita.

Dalam tulisan berjudul Menayuh Keris dan Olah Rasa dan Kebatinan. Penulis sudah menuliskan langkah-langkah praktis olah rasa dan melihat gaib secara batin. Setelah dalam latihan itu anda dapat menerima gambaran sosok halusnya, kemudian fokuskan batin (memfokuskan batin, bukan pikiran) untuk mempertegas gambaran sosok halusnya, sehingga kemudian dapat terlihat sosoknya secara mendetail. Kalaupun anda tidak bisa melihat sosoknya secara mendetail, minimal anda bisa tahan kuat lama tidak putus berfokus batin kepada sosok halusnya (lebih baik sambil diajak berkomunikasi).

Dengan cara itu saja anda akan bisa merasakan beban yang berat di kepala (di dahi / mata dan di ubun-ubun), yang jika sudah terlatih dan terbiasa nantinya kekuatan energi di kepala (cakra di ubun-ubun kepala) akan meningkat kekuatannya. Kekuatan dan kepadatan energi di kepala itu pada tingkatan tertentu yang tinggi akan memunculkan suatu gambaran gaib lingkaran halo (aura energi) yang tebal-tipisnya auranya dan lebar-sempitnya lingkaran halo itu akan sesuai dengan pancaran aura energi dari kekuatan energi cakra di kepala anda (tetapi gambaran halo itu belum berwarna).

Jika anda mampu fokus pada sosok-sosok halus tingkat tinggi, seperti bangsa jin yang kesaktiannya tinggi, atau sesosok halus yang berdimensi tinggi seperti dewa, maka gambaran halo di kepala anda akan menampakkan warna, sejalan dengan kemampuan anda fokus pada hal-hal gaib yang berdimensi tinggi.

Cara lainnya adalah dengan cara mendeteksi orang-orang yang di dalam tubuhnya, di dalam badannya atau di dalam kepalanya, ada ketempatan sesosok mahluk halus, baik itu bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar, bangsa jin yang sosoknya seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada, sukma (arwah) manusia bapak-bapak berjubah atau ibu-ibu, ataupun jenis sosok-sosok halus lainnya.

Mahluk halus yang berdiam di dalam tubuh manusia, di dalam badan atau di kepala, biasanya sulit untuk dilihat sosok wujudnya, biasanya mereka akan sengaja menipu, memberikan gambaran ilusi / halusinasi dan ilham / bisikan gaib yang menyesatkan orang-orang yang berusaha mendeteksinya. Karena itu sudah umum kalau orang-orang yang mengerti gaib akan mengatakan bahwa orang-orang yang ketempatan mahluk halus di dalam tubuhnya itu sebagai memiliki sesosok gaib penjaga, bisa dikatakannya berwujud harimau, prajurit, laki-laki ksatria, dsb. Padahal jika benar melihatnya, sosok-sosok yang disebutkan itu sebenarnya tidak ada. Itu hanya ilusi / halusinasi dan bisikan gaib fiktif.

Karena itu pada kasus orang-orang yang ketempatan mahluk halus, jika keberadaan mahluk halusnya bersifat negatif / mengganggu, jarang sekali ada orang yang mampu menanggulanginya, karena deteksiannya sendiri tidak benar. Ditambah lagi jika pelakunya adalah dari jenis sukma manusia, kebanyakan sifatnya menjadi kegaiban tingkat tinggi, karena banyak di antara mereka sukma-sukma itu yang berkesaktian gaib tinggi, juga mereka menutupi keberadaannya dengan sejenis ilmu halimunan yang membuat keberadaan mereka semakin tersamarkan.

Mahluk halus yang menjadi khodam pendamping seseorang biasanya tidak sulit untuk dilihat, tetapi yang berdiam di dalam tubuh seseorang biasanya sulit sekali untuk dilihat wujud sosoknya. Ini bisa menjadi latihan kita untuk mendeteksi dan menegaskan sosok wujud mahluk halusnya, menjadi latihan fokus penglihatan gaib pada kegaiban tingkat tinggi (tapi tidak terlalu tinggi). Dengan cara latihan ini juga kita akan bisa merasakan beban yang berat di mata / kepala. Tetapi dalam melakukannya sebaiknya hati-hati. Lakukanlah dengan sopan.

Cakra mahkota adalah sebentuk energi di atas kepala (di atas ubun-ubun) yang bentuknya seperti corong bersusun 2 yang terbentuk sesudah cakra di ubun-ubun kuat dan padat energinya dan orangnya aktif menjalani dunia spiritual.

Cakra mahkota dan halo akan terbentuk dengan sendirinya jika anda sudah masuk ke dunia spiritual, sudah menyelami dunia kegaiban berdimensi tinggi, yang bukan hanya sekedar bisa melihat gaib, tetapi juga bisa melihat gaib-gaib berdimensi tinggi, menjalani pengetahuan-pengetahuan yang bersifat kegaiban tingkat tinggi, seperti mengenai kesejatian dewa dan wahyu dewa, kesejatian hidup dan rahasia kehidupan manusia setelah kematian, dan pencarian "Sosok Tuhan".

Dengan demikian cakra mahkota dan halo itu adalah bentukan energi di atas kepala sesudah cakra di ubun-ubun aktif bekerja dan kuat energinya untuk mengakomodir aktivitas spiritual anda, bukan sesuatu yang alami ada pada setiap orang. Terbentuknya cakra mahkota, warna halo dan lebarnya lingkaran halo akan sejalan dengan kekuatan dan pencapaian spiritual anda.

Halo dan cakra mahkota bukan sesuatu yang alami ada pada setiap orang, dan tidak mudah untuk orang bisa memiliki halo dan cakra mahkota.
Sekalipun ilmu gaib, tenaga dalam, reiki, kundalini, kebatinan atau sukma anda berkekuatan tinggi dan sudah bergelar Master, belum tentu anda punya halo dan cakra mahkota. Mungkin baru cakra di ubun-ubun saja yang sudah terbuka. Lagipula tidak semua orang bisa melihat adanya cakra mahkota dan halo.
Halo dan cakra mahkota baru akan terbentuk dan mapan sesudah cakra di ubun-ubun kuat dan padat energinya dan anda sudah terbiasa merambah dunia kegaiban tingkat tinggi.
Jadi anda perlu bersabar dan bertekun ke arah itu kalau anda memang menginginkannya.


Ada juga yang disebut aura spiritualitas.
Aura spiritualitas juga bukan sesuatu yang alami ada pada setiap orang.

Aura dasar manusia ada 4 macam, yaitu :
1. Aura energi tubuh / organ-organ tubuh (dan penyakit),
2. Aura psikologis (dan suasana hati),
3. Aura kejiwaan / kepribadian (lebih bersifat permanen) dan
4. Aura spiritualitas.
Itu adalah aura-aura dasar manusia. Masing-masing aura memiliki arti perlambang sendiri-sendiri.
Aura-aura lainnya adalah kembangan dari itu.
Aura-aura itu lebih mudah dilihat daripada halo dan cakra mahkota.

3 aura yang pertama adalah aura dasar yang alami ada pada setiap orang, tetapi aura spiritualitas tidak.
Aura spiritualitas bukan sesuatu yang alami ada pada setiap orang.
Aura spiritualitas adalah pancaran aura dari roh / sukma seseorang yang sudah menjalani kerohanian / spiritual ketuhanan (yang bukan sebatas menekuni / mendalami agama saja).

Pada tingkatan dasar aura spiritualitas akan tampak pada aura wajah seseorang yang tekun berdoa kepada Tuhan dan ia menghayati ketuhanan. Aura wajahnya terang dan putih bersih.
Pada orang-orang yang menjalani kebatinan dan spiritual ketuhanan, yang sukma orangnya sudah berkekuatan tinggi dan sungguh-sungguh ia menghayati ketuhanan, seluruh tubuhnya akan memancarkan aura putih terang.
Terlebih lagi pada orang-orang yang mengkondisikan seluruh kekuatan tubuh dan sukmanya pada kebatinan dan spiritual ketuhanan, aura spiritual tubuhnya akan berwarna kuning terang (atau kuning keemasan).

Adanya aura spiritual yang putih bersih atau kuning bukan berarti orangnya suci dan bersih hatinya, karena bisa saja ia mempunyai pikiran lain yang menyimpang. Aura spiritual itu adalah aura dari kuatnya laku penghayatan ketuhanannya yang belum tentu orangnya sendiri suci bersih hatinya dan menjalankan semua aspek ketuhanan dalam hidupnya.

Jadi aura spiritual itu tidak bisa dijadikan patokan untuk kita menilai kesucian hati. Untuk menilai kesucian hati dan kebersihan hatinya kita harus melihat aura kejiwaan / kepribadiannya apakah berwarna putih terang dan bersih ataukah berwarna hitam / gelap ataukah ada kekotoran di dalamnya, karena aura kejiwaan itu adalah sesuatu yang menyatu dengan kejiwaan orangnya dan menggambarkan juga sikap hati dan pikirannya.

Dan dalam hal ini kita harus juga bisa membedakan antara agama dengan ketuhanan.
Tentang ketuhanan dan orang-orang yang kuat menjalani penghayatan ketuhanan, apapun agamanya, bisa memunculkan aura spiritual putih bersih atau kuning terang seperti di atas.

Tetapi orang-orang yang kuat pada agamanya, yang orangnya agamis dan rasa keagamaannya tinggi, justru bisa memunculkan aura spiritual berwarna hitam / gelap di wajahnya yang karena tingginya rasa keagamaannya itu sudah memunculkan rasa jahat di hatinya terhadap orang lain. Apalagi pada orang-orang yang sangat agamis tapi menyimpang dari ketuhanan, yang orangnya berhati dan berpikiran jahat dan juga menyebarkan rasa jahat, kebencian dan permusuhan, bukan hanya sinar wajahnya, tubuhnya juga akan beraura gelap.



Contoh tokoh manusia yang telah menekuni dunia kebatinan dan spiritual tingkat tinggi adalah Budha Gautama, dengan lingkaran halo berwarna kuning dan tepi lingkarannya berwarna emas. Budha Gautama adalah seorang bangsawan yang telah meninggalkan keduniawiannya untuk menjalani panggilan hidup sebagai seorang spiritualis yang akan menerangi orang lain agar menjadi lebih baik kualitas kepribadiannya sebagai manusia. Seorang spiritualis sejati, yang karena panggilan hidupnya telah menjalani berbagai macam laku prihatin dan tirakat dan telah meninggalkan semua pamrih keduniawian untuk mencapai tujuannya. Beliau telah mencapai tahapan "Pencerahan" setelah mengenal sifat-sifat Tuhan dari "Cahaya" -Nya dan karenanya kemudian juga mengetahui banyak rahasia kehidupan, sehingga menjadi seorang yang "Tercerahkan" dan mendedikasikan dirinya sesuai panggilan hidupnya.

Sesuai pencapaiannya itu juga segala keilmuan kesaktian kanuragan, kebatinan dan spiritualnya menjadi seperti "bertumbuh-bertambah", karena beliau telah menguasai sisi filosofis / kesejatian dari keilmuannya, menjadi seorang yang digdaya, linuwih dan waskita, jiwa dan raganya. Karenanya, beliau menjadi seorang yang memiliki kesaktian "super" dibandingkan manusia lain, semasa hidupnya di dunia maupun sukmanya sekarang di alam roh. Dan atas dedikasinya pada panggilan hidupnya itu telah menjadikannya seorang tokoh manusia yang memiliki hikmat kebijaksanaan kesepuhan yang digunakannya untuk menerangi dan mengayomi orang lain.

Dewi Kuan Im adalah salah satu dewa yang telah memberinya wahyu besar keilmuan dan spiritual, dan beliau mengetahui itu. Karena itu beliau sangat menghormati sang Dewi.


SEKIAN DULU LAIN KALI KITA SAMBUNG LAGI.....

Sunday, June 22, 2014

BANGSA BUTO


Kebanyakan wujud bangsa buto berupa raksasa tinggi besar dengan rambut keriting gimbal awut-awutan, berhidung bulat dan besar, dan bertaring melengkung (seperti wujud buto dalam pewayangan). Tingginya bisa mencapai 30 meter. Namun ada juga buto yang wujudnya seperti raksasa kerdil (seperti patung dwarapala), tinggi badannya hanya sekitar 2 meter.

Bangsa buto ada yang hidup sendiri, ada juga yang hidup berkomunitas, ada juga yang membentuk kerajaan buto. Umumnya komunitas bangsa buto hanya berisi bangsa buto, tidak ada anggotanya yang dari jenis mahluk halus lain.

Banyak mahluk halus yang wujudnya raksasa tinggi besar, tetapi tidak semua mahluk halus bertubuh raksasa adalah buto. Kebanyakan mereka adalah dari golongan bangsa jin. Bangsa buto adalah jenis tersendiri.

Dari sisi perwatakannya, bangsa buto adalah termasuk mahluk yang berintelijensi rendah dan lebih banyak menggunakan insting / naluri dan emosinya dalam bertindak. Kebanyakan dari mereka bertindak adigang - adigung atau petentengan, sok sakti, sok kuasa. Ibaratnya, mereka akan lebih dulu bertindak, urusan lain belakangan. Dengan sesama Buto, mereka memiliki tata aturan, tetapi tidak peduli aturan terhadap mahluk halus lain yang kesaktiannya lebih rendah. Mereka, tanpa banyak pertimbangan atau peringatan, akan menghajar siapa saja yang dianggap mengganggu atau menghalangi jalan mereka.

Bangsa Buto termasuk jenis gaib berdimensi tinggi. Sulit untuk dilihat dengan mata, termasuk oleh orang- orang yang mampu melihat gaib. Bahkan para mahluk halus sendiri pun jarang ada yang bisa melihat Buto. Para Dewa sulit untuk dilihat, bangsa buto lebih sulit lagi untuk dilihat. Biasanya mereka-lah yang menunjukkan dirinya kepada manusia, barulah manusia dapat melihat mereka.

Walaupun bangsa buto sulit sekali untuk dilihat, biasanya keberadaan energinya dapat dirasakan. Para mahluk halus, walaupun tidak dapat melihat Buto, akan secepatnya menyingkir menyelamatkan diri bila merasakan adanya buto dari kehadiran energinya, karena energinya sangat kuat bertekanan dan penuh dengan sifat kekerasan adigang-adigung sok kuasa.

Secara energinya, bangsa buto termasuk jenis gaib yang berenergi negatif terhadap manusia, juga terhadap mahluk halus lain. Bila kita dapat merasakan keberadaan energinya, kita akan merasakan bahwa energi bangsa buto terasa padat bertekanan, berbeda dengan energi mahluk halus lain, apalagi dibandingkan energi bangsa dewa yang halus sekali tak terasa. Secara keseluruhan kehadiran energi bangsa buto bisa dirasakan sampai jarak 100 meter, tetapi tekanan energinya akan terasa dalam radius 50 meter.

Dari sisi kekuatan dan kesaktiannya, bangsa buto memiliki kemampuan untuk melipat-gandakan kekuatannya sampai menjadi 5 kali lipat keadaan normalnya, dan total kekuatan yang mereka miliki bisa mencapai 600 sampai 1000 kali lipat kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul atau 3 kali lipat kekuatan triwikrama rata-rata Dewa. Tidak banyak mahluk halus yang mampu menandingi mereka. Dewa-dewa pun tak berdaya jika mereka datang menyerang kahyangan. Tetapi para Pandawa, yang merupakan sukma manusia, memiliki kekuatan yang bahkan melebihi kekuatan Buto.

Tokoh bangsa buto yang terkenal adalah Prabu Rahwana, yang kisahnya ada dalam pewayangan dalam cerita Ramayana. Pada akhir cerita dikisahkan Rahwana tewas di tangan Prabu Rama. Tetapi itu hanyalah cerita. Yang sesungguhnya terjadi adalah Rahwana memang kalah oleh Prabu Rama, tetapi dia tidak mati. Dia hanya terluka berat hingga sekarat, dilemahkan dan sampai sekarang 'dipenjara' dengan dihimpit / ditindih sebuah bukit energi yang membuatnya tak berdaya.

@@@@@@@

99 KHODAM HARIMAU GUNUNG SIAP DI HIBAHKAN

ASSALAMUALAIKUM...

Salam salim sedulurku semuanya....
Khodam macan atau khodam Harimu di kenal sebagai entitas yang mempunyai wibawa yang tinggi, sebagai pelindung atau proteksi yang handal.
Bukan itu saja khodam harimau dikenal sangat setia kepada siapapun yang di sukainya atau tuan nya.

TUAH :
KEWIBAWAAN, PROTEKSI, KEBERANIAN

Kesempatan anda mendapatkan salah satu dari 99 ORANG YANG BERUNTUNG untuk menjaga salahsatu dari 99 khodam macan/Harimau gunung yang insya Allah hanya dengan ijin Allah, Kami berencana akan membagikan ke 99 khodam tersebut kepada sedulur semuanya dengan syarat sebagai berikut.

  • Berusia di atas 17 tahun
  • Sodakoh mahar sebesar Rp. 99.000
  • Mau dan siap menjaga khodm ini dengan baik
  • Tidak menyalahgunakan khodam untuk niat buruk
 
BAGI SEDULUR SEMUANYA  YANG BERKEINGINAN MENDAPATKAN SALAH SATU DARI 99 KHODAM HARIMAU INI HARAP MENDAFTARKAN DATA DIRI NYA DENGAN FORMAT :
  1. NAMA :
  2. NAMA ORTU :
  3. ALAMAT LENGKAP :
  4. POTO TERBARU ANDA :
kirim ke alamat email : transferilmubatin@gmail.com

Agar proses ritual sempurna di harapkan saudara sekalian mengirimkan data diri yang asli dan sesuai format di atas.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

WASSALAM.....

JIN UDARA/ANGIN



Secara individu, bangsa jin udara adalah yang paling tinggi kekuatannya, ada yang bisa sampai ribuan atau bahkan puluhan ribu kali kesaktiannya Ibu Kanjeng Ratu Kidul, tetapi kesaktian jin udara sangat bervariasi, ada yang rendah sekali, ada yang tinggi sekali. Dan secara rata-rata bangsa jin udara lebih tinggi kekuatannya dibandingkan kekuatan rata-rata bangsa jin daratan.

Dari sisi perilakunya bangsa jin udara lebih kalem, dan keberadaan mereka relatif lebih aman bagi manusia dibandingkan jin air.
Jin udara berkedudukan di udara,  + 1 km di atas daratan atau laut.
Dari sisi perwatakannya, sebagian besar mereka termasuk mahluk halus bergolongan putih.

Sama seperti jin daratan dan jin air,  jin udara juga banyak yang membentuk komunitas atau bahkan kerajaan, yang dalam cerita dongeng sering disebut  kerajaan langit,  kerajaan awan  atau  kerajaan atas angin. 

Keberadaan komunitas jin udara berpengaruh sekali terhadap kondisi cuaca di bumi.  Mereka suka sekali membentuk sekumpulan awan, sehingga tempat tinggal mereka menjadi lebih teduh dan tenang. Kecuali yang berbentuk kerajaan, komunitas mereka sering berpindah tempat, sehingga kondisi cuaca di bumi juga ikut berubah-ubah. Di posisi langit yang berawan tebal atau mendung, bisa dipastikan bahwa disitu banyak berkumpul jin udara. Terjadinya hujan biasanya bersifat alami, bangsa jin udara hanya mengumpulkan awan saja supaya lingkungan mereka terasa teduh, tidak gersang, tetapi sesudahnya bisa juga menjadi hujan.

Kebanyakan jin udara bergolongan putih dan suka sekali mandi sinar bulan purnama. Pada saat malam bulan purnama, mereka akan menyingkirkan awan yang menutupi sinarnya, sehingga mereka bisa bebas mandi cahaya bulan purnama, biasanya dilakukan pada pk. 21.00 s/d. pk. 24.00.


Wujud jin udara kebanyakan adalah seperti dalam film "Harry Potter", yaitu berkerudung dan berjubah hitam, tubuh dan wajahnya gelap tidak kelihatan, dan tidak berkaki. Banyak juga yang jubahnya lebar seperti sayap kelelawar. Ada juga yang wujudnya seperti segulungan angin dan sekumpulan dari mereka itu dapat berubah menjadi pusaran angin besar (tornado).

Selain itu ada banyak jin udara yang membentuk kerajaan jin udara, umumnya adalah yang sosoknya seperti manusia. Di atas kota Jakarta ada banyak kerajaan jin udara, sehingga keberadaan mereka dan keberadaan komunitas mahluk halus jin udara lain di sekitarnya membuat cuaca di kota Jakarta seringkali tidak menentu.

Ada juga jin udara yang sosoknya seperti binatang di bumi, kebanyakan wujudnya bersayap, misalnya ular bersayap, ular naga bersayap, harimau bersayap, kuda bersayap, burung-burung seperti garuda atau rajawali besar, dsb, yang kebanyakan tinggal di sekitar komunitas kerajaan jin udara.

Salah satu contoh jin udara yang berwujud ular bersayap adalah 2 jenis ular gaib yang panjangnya + 50 cm, kepalanya seperti naga, bersayap di bagian insangnya (seperti ikan terbang) dan memiliki sirip di sepanjang punggungnya seperti ikan lele. Ke 2 jenis ular ini bisa dikatakan setengah mahluk halus dan setengah mahluk nyata. Dalam artian, ke 2 jenis ular ini sebenarnya adalah jenis mahluk halus, tetapi mereka dapat dengan seketika berubah wujud menjadi ular sungguhan seperti di dunia manusia.

Dalam kondisi gaibnya ular-ular ini dapat dengan seketika melesat cepat sekali, berbunyi keras dan terlihat menyala seperti petir / kilat. Dan ketika berubah menjadi ular sungguhan, ular-ular ini dapat bergerak cepat seperti meteor-meteor kecil di langit dan tampak sinar energinya berwarna putih kebiru-biruan. Ke 2 jenis ular ini memiliki bisa yang kekuatannya jauh lebih kuat dibandingkan bisa ular-ular di bumi.

Ular-ular tersebut di atas, jenis yang pertama tubuhnya berwarna hitam, biasa disebut ular gundala. Ular ini memiliki bisa yang sangat mematikan, jauh sangat mematikan dibandingkan bisa ular kobra. Jenis ular inilah yang sering digunakan sebagai senjata oleh Batara Indra untuk ditangkap dan dilontarkan kepada lawan-lawannya. Batara Indra adalah Dewa berwatak keras, yang diserahi tanggung jawab urusan keamanan kahyangan.

Jenis ular yang kedua tubuhnya berwarna coklat, biasa disebut ular gundala seta. Ular ini memiliki bisa yang berlawanan sifat dengan bisa ular gundala, yaitu menawarkan racun. Kekuatannya sebagai penawar racun sangat kuat dan bahkan dapat menawarkan racun ular gundala yang sangat mematikan itu. Dulu para Dewa sering memanfaatkan bisa jenis ular ini untuk menyembuhkan seseorang yang sedang sakit keras.

Ada satu ular gundala seta yang pernah tertangkap oleh tangan Ki Ageng Sela ketika kaget ada petir di siang bolong menyambar di dekatnya ketika ia sedang berada di sawah. Ki Ageng Sela memang terkenal sebagai orang sakti yang dapat bergerak cepat sekali. Di dalam genggaman tangannya, petir itu tiba-tiba berubah menjadi seekor ular coklat. Secara refleks ular itu dibantingnya hingga menancap di lumpur sawah. Untunglah bagian kepala ular itu tidak sampai hancur, sehingga setelah dipelajari selanjutnya, setelah bisa ular itu dikristalkan, diketahuilah bahwa bisa ular itu bersifat penawar racun dan dapat menawarkan racun segala jenis racun binatang berbisa, termasuk juga menawarkan racun dari keris dan tombak.

Jenis ular gundala seta ini dalam bentuk gaibnya sering menyambar ke bumi sebagai petir. Bila menyambar pohon, batang pohon itu akan pecah dan tumbang, tetapi di bagian pohon yang tersambar petir itu tidak ada tanda-tanda gosong kehitaman seperti layaknya pohon yang tersambar petir biasa. Ular itu sendiri kemudian akan berubah wujud menjadi sebuah batu yang besarnya kira-kira sekepalan tangan bayi. Bentuknya seperti gigi taring (salah satu sisinya meruncing). Biasanya batu itu menancap atau tergeletak di dekat pohon yang tersambar petir tersebut. Batu itulah yang sering disebut mustika untu bledheg  (gigi petir). Kegunaannya adalah sebagai penawar racun dan obat berbagai macam penyakit (seperti batu ajaib dukun cilik Ponari). Tetapi mungkin kekuatannya sebagai penawar racun tidak sebaik bisa ular aslinya yang dikristalkan.

Ada sosok lain jin udara yang berwujud seekor naga besar bersayap dan berkaki empat, seperti naga Cina, yang panjangnya + 5 km dari ujung ekor sampai kepala. Warnanya merah gelap mengkilap keemasan. Kekuatan gaibnya kira-kira 20 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Kami menyebutnya Naga Langit.
Naga ini terbang berkeliling ke seluruh penjuru bumi. Naga inilah yang sering memberi tanda di langit berupa segaris panjang awan putih, atau bentuk awan lain, di atas lokasi di bumi yang akan terjadi gempa bumi besar atau bencana alam besar lain.

Pasangan dari Naga Langit ini adalah seekor naga gaib di bumi yang wujudnya mirip dengan Naga Langit, tetapi tidak bersayap. Kami menyebutnya Naga Bumi atau  Naga Gini.  Naga Gini biasanya posisinya + 200 meter di bawah tanah. Naga Langit dan Naga Gini selalu bergerak beriringan, satu di atas, satu di bawah, melintasi daratan dan lautan. Kemanapun arah mereka pergi, selalu pulau Jawa sebagai posisi awal.

Ada juga sekawanan jin udara berwujud 5 ekor burung besar berwarna coklat. Bila hinggap di tanah, pemimpinnya, yang paling besar badannya, tingginya + 12 meter. Kesaktiannya masing-masing kira-kira 20 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Mereka selalu terbang beriringan di atas pulau Jawa, bolak-balik dari ujung barat sampai ke ujung timur pulau Jawa, berpatroli.


SEMOGA PENGETAHUAN KITA BERTAMBAH....AAMIIN
WASSALAM

JIN WILAYAH AIR


Kebanyakan (relatif) jin air lebih rendah power nya dibandingkan jin daratan, tetapi lebih galak dan lebih ganas. Mereka menyukai suasana yang sepi dan tidak menghendaki mahluk lain memasuki lingkungannya. Seringkali mahluk daratan (manusia dan mahluk halus lain) yang datang / masuk ke lingkungan kediaman mereka dianggap sebagai gangguan. Manusia sebagai mahluk daratan harus lebih berhati-hati bila berada di lingkungan air.



Dari sisi perwatakannya, sebagian besar mereka termasuk mahluk halus bergolongan putih. Tetapi walaupun bergolongan putih, mereka termasuk sebagai golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena perangai mereka lebih galak dan ganas dibandingkan mahluk daratan dan bisa setiap saat menyerang mahluk daratan yang masuk ke lingkungan kediaman mereka.

Ada juga dari mereka yang bergolongan hitam, tetapi jumlahnya tidak banyak. Yang bergolongan hitam kebanyakan menjadi penghuni tempat-tempat angker di pinggiran air yang sewaktu-waktu bisa membuat manusia tewas / celaka, atau menjadi penghuni tempat-tempat orang ngalap berkah yang sifatnya menyesatkan manusia dan sering membawa sukma manusia yang sudah meninggal ke tempat kediaman mereka untuk diperbudak (menjadi tumbal pesugihan).

Selain berbentuk seperti hewan air, kebanyakan dari mereka berwujud seperti manusia yang sebagiannya membentuk kerajaan jin air. Kerajaan jin air kebanyakan berada di dasar laut. Kerajaan jin air yang menjadi tempat orang ngalap berkah kebanyakan berada di tepi pantai, sedangkan tempat pesugihan yang berupa komunitas biasa (yang bukan berbentuk kerajaan) biasanya berada di tepian sungai / danau.

Di laut juga banyak tinggal gaib-gaib laut yang sakti, bahkan lebih sakti daripada mahluk gaib yang menjadi penguasa / raja wilayah, tetapi seringkali mereka tidak menjadi penguasa wilayah. Mereka hidup sendiri. Selama keberadaan mereka tidak diganggu, mereka tidak akan mengganggu mahluk yang lain.

Di laut utara Pekalongan ada kerajaan gaib yang dipimpin oleh Ibu Ratu Dewi Lanjar, adik Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Pusat kerajaannya + 10 km sebelah utara Pekalongan. Wilayah kekuasaannya hanya di sekitar Pekalongan - Tegal. Ibu Ratu Dewi Lanjar sendiri adalah sukma manusia, bukan bangsa jin, tetapi prajurit dan rakyatnya, selain dari jenis sukma manusia, banyak yang berasal dari bangsa jin.

Di Selat Sunda, antara Merak dan Bakauheni, ada seekor ular naga gaib berwarna hijau terang keemasan. Di bawah sinar bulan purnama, barangkali ada manusia yang beruntung pernah melihatnya menampakkan diri berenang-renang di permukaan laut.
Di dekat daerah itu agak ke selatan sedikit, ada kerajaan jin air yang perwujudan para mahluk gaibnya, ratu, tentara dan rakyatnya, seperti manusia dan dipimpin oleh seorang ratu jin cantik. Tetapi mereka hanya berkomunitas saja, tidak menjadi penguasa wilayah.

Sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa dikuasai oleh kerajaan gaib Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Posisi kerajaan gaibnya + 10 km sebelah selatan Pantai Parang Tritis, Yogyakarta.

Di sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa juga banyak terdapat tempat-tempat orang ngalap berkah yang penunggunya seringkali membawa sukma manusia "pengikut" mereka sebagai tumbal mereka. Sekalipun wilayah itu ada di bawah kekuasaan Ibu Ratu Kidul, tetapi selama mereka tidak melakukan perbuatan yang menentangnya, mereka dibiarkan berkomunitas. Di pantai utara Jawa juga banyak tempat-tempat orang ngalap berkah, tetapi tidak sebanyak di pantai selatan Jawa.

Di laut selatan pulau Bali juga ada kerajaan jin laut yang rajanya bersosok seperti manusia laki-laki tinggi besar, berkepala botak, berkulit coklat gelap, dan lebih sakti daripada Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Raja ini memiliki hubungan pertemanan dengan Ibu Kanjeng Ratu Kidul.

Di Selat Bali, di laut antara pulau Jawa dan pulau Bali, ada garis gaib berwarna putih yang dibuat oleh Mpu Bharada, untuk memisahkan wilayah gaib pulau Jawa dan wilayah gaib pulau Bali.

Ada sepasang naga hitam gaib yang selalu bergerak berenang mengelilingi pulau Jawa. Berpatroli, menjaga keteraturan alam di sekitar pulau Jawa.

Di laut utara Jawa, ada sekelompok bangsa jin air golongan hitam yang sering jadi-jadian, misalnya memberi penampakan seperti kapal nelayan kosong tak berpenghuni (kapal hantu) atau segerombolan ikan banyak yang berenang-renang beriringan di permukaan air. Berhati-hatilah. Bila kita terpancing mendekatinya, kita dapat menjadi korbannya.

Selain yang tinggal di laut, bangsa jin air juga banyak yang tinggal di sungai, danau, atau empang. Misalnya, sungai Ciliwung ada dihuni sesosok mahluk gaib seekor naga tapa berwarna hijau terang keemasan. Panjang tubuhnya + 5 km. Bagian ekornya ada di sekitar Manggarai dan kepalanya mengarah ke laut. Naga ini memancarkan aura yang baik untuk kerejekian perdagangan.

Selain di laut, ada banyak kehidupan gaib di sungai-sungai, empang dan danau. Para pelakunya adalah sukma manusia, dhanyang air dan bangsa jin air, yang menyatu membentuk kehidupan dan perilaku yang mirip seperti kehidupan manusia, membentuk dunia "merkayangan". Ada yang menangkap ikan, ada yang menjadi tukang perahu yang mendayung perahu, dsb. Sebagiannya membentuk kerajaan jin air.

Selain jin air, ada juga bangsa siluman yang tinggal di air, yang berwujud buaya putih atau buaya buntung.
Selain itu juga banyak mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura, dsb. Tetapi mereka tidak termasuk bangsa jin, tetapi adalah yang biasa disebut dhanyang air.

Dhanyang air adalah mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti manusia, tetapi banyak juga yang seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura, dsb. Banyak di antara mereka yang memiliki mustika di kepalanya atau di dalam perutnya. Mereka bukan bangsa jin. Mereka jenis tersendiri. Biasanya mereka berwatak baik, tidak jahat terhadap manusia, tetapi bila manusia mengganggu mereka, mereka juga bisa marah. Tetapi jika kita mau bersikap sopan kepada mereka, mereka juga mau membantu kita. Misalnya kita akan memancing atau menangkap ikan, sebelumnya dengan sopan kita mengucapkan salam dan permisi minta diijinkan memancing atau menangkap ikan dan kita memberi sesaji berupa telor ayam mentah atau telor ayam goreng mata sapi, yang dilemparkan ke dalam air, mudah-mudahan mereka mau membantu supaya ikan hasil tangkapan kita banyak.

Intinya kita bukan bergantung untuk hasil tangkapan ikan kepada mereka, namun lebih mengarah kepada silahturahmi, jika kita bertamu ke rumah orang lain tentunya ada tatak krama dan jika ingin mendapat simpati tuan rumah tentunya kita bisa memberikan oleh oleh supaya tuan rumah senang.

SEMOGA TERCERAHKAN.....
Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Labels