MARI BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN SERTA CERITA

Allah SWT menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya para Ulul albab yang dapat mengambil pelajaran
Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Sunday, June 22, 2014

JIN WILAYAH AIR


Kebanyakan (relatif) jin air lebih rendah power nya dibandingkan jin daratan, tetapi lebih galak dan lebih ganas. Mereka menyukai suasana yang sepi dan tidak menghendaki mahluk lain memasuki lingkungannya. Seringkali mahluk daratan (manusia dan mahluk halus lain) yang datang / masuk ke lingkungan kediaman mereka dianggap sebagai gangguan. Manusia sebagai mahluk daratan harus lebih berhati-hati bila berada di lingkungan air.



Dari sisi perwatakannya, sebagian besar mereka termasuk mahluk halus bergolongan putih. Tetapi walaupun bergolongan putih, mereka termasuk sebagai golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena perangai mereka lebih galak dan ganas dibandingkan mahluk daratan dan bisa setiap saat menyerang mahluk daratan yang masuk ke lingkungan kediaman mereka.

Ada juga dari mereka yang bergolongan hitam, tetapi jumlahnya tidak banyak. Yang bergolongan hitam kebanyakan menjadi penghuni tempat-tempat angker di pinggiran air yang sewaktu-waktu bisa membuat manusia tewas / celaka, atau menjadi penghuni tempat-tempat orang ngalap berkah yang sifatnya menyesatkan manusia dan sering membawa sukma manusia yang sudah meninggal ke tempat kediaman mereka untuk diperbudak (menjadi tumbal pesugihan).

Selain berbentuk seperti hewan air, kebanyakan dari mereka berwujud seperti manusia yang sebagiannya membentuk kerajaan jin air. Kerajaan jin air kebanyakan berada di dasar laut. Kerajaan jin air yang menjadi tempat orang ngalap berkah kebanyakan berada di tepi pantai, sedangkan tempat pesugihan yang berupa komunitas biasa (yang bukan berbentuk kerajaan) biasanya berada di tepian sungai / danau.

Di laut juga banyak tinggal gaib-gaib laut yang sakti, bahkan lebih sakti daripada mahluk gaib yang menjadi penguasa / raja wilayah, tetapi seringkali mereka tidak menjadi penguasa wilayah. Mereka hidup sendiri. Selama keberadaan mereka tidak diganggu, mereka tidak akan mengganggu mahluk yang lain.

Di laut utara Pekalongan ada kerajaan gaib yang dipimpin oleh Ibu Ratu Dewi Lanjar, adik Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Pusat kerajaannya + 10 km sebelah utara Pekalongan. Wilayah kekuasaannya hanya di sekitar Pekalongan - Tegal. Ibu Ratu Dewi Lanjar sendiri adalah sukma manusia, bukan bangsa jin, tetapi prajurit dan rakyatnya, selain dari jenis sukma manusia, banyak yang berasal dari bangsa jin.

Di Selat Sunda, antara Merak dan Bakauheni, ada seekor ular naga gaib berwarna hijau terang keemasan. Di bawah sinar bulan purnama, barangkali ada manusia yang beruntung pernah melihatnya menampakkan diri berenang-renang di permukaan laut.
Di dekat daerah itu agak ke selatan sedikit, ada kerajaan jin air yang perwujudan para mahluk gaibnya, ratu, tentara dan rakyatnya, seperti manusia dan dipimpin oleh seorang ratu jin cantik. Tetapi mereka hanya berkomunitas saja, tidak menjadi penguasa wilayah.

Sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa dikuasai oleh kerajaan gaib Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Posisi kerajaan gaibnya + 10 km sebelah selatan Pantai Parang Tritis, Yogyakarta.

Di sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa juga banyak terdapat tempat-tempat orang ngalap berkah yang penunggunya seringkali membawa sukma manusia "pengikut" mereka sebagai tumbal mereka. Sekalipun wilayah itu ada di bawah kekuasaan Ibu Ratu Kidul, tetapi selama mereka tidak melakukan perbuatan yang menentangnya, mereka dibiarkan berkomunitas. Di pantai utara Jawa juga banyak tempat-tempat orang ngalap berkah, tetapi tidak sebanyak di pantai selatan Jawa.

Di laut selatan pulau Bali juga ada kerajaan jin laut yang rajanya bersosok seperti manusia laki-laki tinggi besar, berkepala botak, berkulit coklat gelap, dan lebih sakti daripada Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Raja ini memiliki hubungan pertemanan dengan Ibu Kanjeng Ratu Kidul.

Di Selat Bali, di laut antara pulau Jawa dan pulau Bali, ada garis gaib berwarna putih yang dibuat oleh Mpu Bharada, untuk memisahkan wilayah gaib pulau Jawa dan wilayah gaib pulau Bali.

Ada sepasang naga hitam gaib yang selalu bergerak berenang mengelilingi pulau Jawa. Berpatroli, menjaga keteraturan alam di sekitar pulau Jawa.

Di laut utara Jawa, ada sekelompok bangsa jin air golongan hitam yang sering jadi-jadian, misalnya memberi penampakan seperti kapal nelayan kosong tak berpenghuni (kapal hantu) atau segerombolan ikan banyak yang berenang-renang beriringan di permukaan air. Berhati-hatilah. Bila kita terpancing mendekatinya, kita dapat menjadi korbannya.

Selain yang tinggal di laut, bangsa jin air juga banyak yang tinggal di sungai, danau, atau empang. Misalnya, sungai Ciliwung ada dihuni sesosok mahluk gaib seekor naga tapa berwarna hijau terang keemasan. Panjang tubuhnya + 5 km. Bagian ekornya ada di sekitar Manggarai dan kepalanya mengarah ke laut. Naga ini memancarkan aura yang baik untuk kerejekian perdagangan.

Selain di laut, ada banyak kehidupan gaib di sungai-sungai, empang dan danau. Para pelakunya adalah sukma manusia, dhanyang air dan bangsa jin air, yang menyatu membentuk kehidupan dan perilaku yang mirip seperti kehidupan manusia, membentuk dunia "merkayangan". Ada yang menangkap ikan, ada yang menjadi tukang perahu yang mendayung perahu, dsb. Sebagiannya membentuk kerajaan jin air.

Selain jin air, ada juga bangsa siluman yang tinggal di air, yang berwujud buaya putih atau buaya buntung.
Selain itu juga banyak mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura, dsb. Tetapi mereka tidak termasuk bangsa jin, tetapi adalah yang biasa disebut dhanyang air.

Dhanyang air adalah mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti manusia, tetapi banyak juga yang seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura, dsb. Banyak di antara mereka yang memiliki mustika di kepalanya atau di dalam perutnya. Mereka bukan bangsa jin. Mereka jenis tersendiri. Biasanya mereka berwatak baik, tidak jahat terhadap manusia, tetapi bila manusia mengganggu mereka, mereka juga bisa marah. Tetapi jika kita mau bersikap sopan kepada mereka, mereka juga mau membantu kita. Misalnya kita akan memancing atau menangkap ikan, sebelumnya dengan sopan kita mengucapkan salam dan permisi minta diijinkan memancing atau menangkap ikan dan kita memberi sesaji berupa telor ayam mentah atau telor ayam goreng mata sapi, yang dilemparkan ke dalam air, mudah-mudahan mereka mau membantu supaya ikan hasil tangkapan kita banyak.

Intinya kita bukan bergantung untuk hasil tangkapan ikan kepada mereka, namun lebih mengarah kepada silahturahmi, jika kita bertamu ke rumah orang lain tentunya ada tatak krama dan jika ingin mendapat simpati tuan rumah tentunya kita bisa memberikan oleh oleh supaya tuan rumah senang.

SEMOGA TERCERAHKAN.....

No comments:

Post a Comment

Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Labels