MARI BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN SERTA CERITA

Allah SWT menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya para Ulul albab yang dapat mengambil pelajaran
Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Sunday, November 10, 2013

Kisah Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi pada Abu Hurairah







Tahukah kalian bahwa sahabat mulia Abu Hurairah pernah mendapat pengajaran ilmu dari setan? Dia pernah diajarkan ayat kursi dan diberitahukan manfaatnya oleh setan bahwa dengan membaca ayat kursi sebelum tidur, Allah akan memberikan penjagaan dan setan pun tidak mengganggu hingga pagi hari. Hal ini yang menunjukkan keutamaan ayat kursi.
Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah di atas secara lengkap sebagai berikut,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ ، وَقُلْتُ وَاللَّهِ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - . قَالَ إِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ ، وَلِى حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ . قَالَ فَخَلَّيْتُ عَنْهُ فَأَصْبَحْتُ فَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ »

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah). Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun mengatakan, "Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Lalu ia berkata, "Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini." Abu Hurairah berkata, "Aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata padaku: "Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" Aku pun menjawab, "Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi."

. فَعَرَفْتُ أَنَّهُ سَيَعُودُ لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِنَّهُ سَيَعُودُ . فَرَصَدْتُهُ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - . قَالَ دَعْنِى فَإِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ لاَ أَعُودُ ، فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « يَا أَبَا هُرَيْرَةَ ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً ، فَرَحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ »

Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam katakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, "Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Lalu ia berkata, "Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu." Abu Hurairah berkata, "Aku pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata padaku: "Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu?" Aku pun menjawab, "Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi."

. فَرَصَدْتُهُ الثَّالِثَةَ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - ، وَهَذَا آخِرُ ثَلاَثِ مَرَّاتٍ أَنَّكَ تَزْعُمُ لاَ تَعُودُ ثُمَّ تَعُودُ . قَالَ دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »

Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, "Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, "Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu." Abu Hurairah bertanya, "Apa itu?" Ia pun menjawab, "Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi 'Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum ...' hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari." Abu Hurairah berkata, "Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya padaku, "Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" Abu Hurairah menjawab, "Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Apa kalimat tersebut?" Abu Hurairah menjawab, "Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan 'Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum'.

Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, "Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?" "Tidak", jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Dia adalah setan." (HR. Bukhari no. 2311).

Beberapa faedah dari hadits di atas:
1- Imam Bukhari membawakan hadits di atas dalam Bab "Jika seseorang mewakilkan pada orang lain (suatu barang), lalu yang diwakilkan membiarkannya (diambil), kemudian yang mewakilkan menyetujuinya setelah itu, maka itu boleh. Dan jika dia juga berniat meminjamkan hingga tempo tertentu, juga dibolehkan."

2- Al Muhallab rahimahullah berkata, "Pelajaran yang bisa diambil dari judul bab, jika yang mewakilkan tidak menyetujuinya, maka orang yang diwakilkan tidak boleh melakukannya."

3- Hadits ini menunjukkan bahwa zakat fitrah boleh dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dibagikan. Sedangkan waktu penyalurannya adalah pada saat malam hari raya Idul Fithri.

4- Ketika pencuri dalam hadits tersebut mengadu pada Abu Hurairah tentang keadaannya yang sangat butuh, Abu Hurairah meninggalkannya. Jadi, seakan-akan Abu Hurairah meminjamkan zakat tersebut pada pencuri tadi hingga waktu tertentu, yaitu ditunaikan saat penyaluran zakat (saat malam Idul Fithri).

5- Boleh mengadukan suatu kemungkaran pada hakim.

6- Hadits ini menunjukkan bahwa jin itu ada yang miskin karena dalam riwayat Abu Mutawakkil sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar  disebutkan bahwa setan yang mencuri tersebut mengambil zakat fitrah tadi untuk dibagikan pada fuqoro' (para fakir) dari kalangan jin.

7- Maksud dari bacaan yang diajarkan setan dapat membawa manfaat adalah jika diucapkan, maka setan laki-laki maupun perempuan tidak akan mengganggu atau mendekat sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Mutawakkil yang dinukil oleh Ibnu Hajar.

8- Setan itu ada laki-laki dan perempuan.

9- Sifat seorang muslim adalah selalu membenarkan perkataan Nabinya. Lihatlah bagaimana Abu Hurairah begitu menaruh percaya pada perkataan Rasulnya bahwa besok pencuri tersebut akan datang.

10- Dalam riwayat Abu Mutawakkil disebutkan bahwa ayat kursi yang disebutkan dalam hadits dibaca ketika pagi dan petang. Sedangkan riwayat Bukhari di atas menyebutkan bahwa ayat kursi tersebut diamalkan sebelum tidur.

11- Hadits ini menunjukkan keutamaan (fadhilah) dari membaca Al Qur'an dan ayat kursi yaitu kita akan mendapatkan penjagaan Allah dan terlindung dari gangguan setan.

12- Para sahabat adalah orang yang paling semangat dalam melakukan kebaikan. Oleh karenanya, jika ada satu kebaikan yang tidak mereka lakukan, maka itu tanda amalan itu bukan kebaikan.

13- Setan itu asalnya pendusta.

14- Setan bisa saja mengajarkan sesuatu yang bermanfaat pada orang beriman.

15- Orang fajir (yang gemar maksiat) seperti setan kadang tidak membawa manfaat, lain waktu kadang membawa manfaat.

16- Bisa saja seseorang mengilmui sesuatu namun ia tidak mengamalkannya.

17- Bisa saja orang kafir itu benar dalam sesuatu yang tidak ditemui pada seorang muslim.

18- Orang yang biasa dusta bisa saja jujur pada satu waktu.

19- Setan bisa berubah wujud jadi manusia sehingga bisa dilihat.

20- Hadits ini juga menunjukkan bahwa jin juga memiliki makanan yang sama seperti manusia.

21- Jin bisa berbicara dengan bahasa yang digunakan manusia.

22- Jin bisa mencuri dan mengelabui orang lain.

23- Jin akan menyantap makanan yang tidak disebut nama Allah di dalamnya.

24- Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bisa mengetahui hal yang ghaib.

25- Boleh mengumpulkan zakat fitrah sebelum malam Idul Fithri.

26- Boleh menyerahkan zakat fitrah pada wakil untuk menjaga dan menyalurkannya.

27- Dari mana pun ilmu, dari setan sekali pun boleh diterima. Asalkan diketahui bahwa itu benar atau ada
bukti benarnya. Namun jika tidak diketahui bukti benarnya, maka tidak boleh mengambil ilmu dari penjahat atau ahli maksiat.

Faedah berharga di atas, kami kembangkan dan ringkaskan dari penjelasan Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari, 6: 487-490.

Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik.

Referensi:
Fathul Bari bi Syarh Shahih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al Asqolani, terbitan Dar Thiybah, cetakan keempat, tahun 1432 H
SUMBER

MA'RIFAT


DARI ANTA:
Tulisan kiriman Saudara Tahjud:


MAKRIFATULLAH:  Mengenal Allah SWT, pada Zat-nya, pada Sifat-nya, pada Asma-nya dan pada Af’al-nya.

AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya :
Awal agama mengenal Allah.


LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya:
Tidak sah  shalat tanpa mengenal Allah.


 MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya:
Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.


ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA  SYAHIDNA  Artinya:
Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 7:172)


AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya:
Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.


WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya:
Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.


ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ
Artinya: Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.

 LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH
Artinya: Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Ghaibul Ghaib iaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.

Lantas tajalilah  Nur Allah dan kemudian tajali pula  Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) , (Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.

Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.
Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 7:172: ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.


Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu  dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT. Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku. Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.
Firman Allah dalam hadis Qudsi:
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.


Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahsia.
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.

Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Iaitu  tatkala berpisah Roh dengan jasad. (Tambahan Hajrikhusyuk: kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalah mikraj oang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).

Firman Allah An-Nisa 4:58: INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA.
Artinya: Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).

Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.


Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.

Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.


Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad  ke satu abad, diri satu generasi ke satu generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT  DAN  RAHASIA ITU  KEMBALI  KEPADA  ALLAH.

INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN.
Artinya : Kita berasal dari Allah, dan  kembali kepada Allah.


Salam rahayu.....

KHODAM MALAIKAT


Assalamualaikum wr. wb
salam sejahtera para sedulur yang budiman semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad saw.



Alhamdulillah, sampai detik ini saya masih di beri kelimpahan nikmat Dalam bentuk kesehatan jasmani dan rohani dan nikmat nikmat lainya yang tidak terhitung jumlah nya.
manusia memiliki kekuatan yang dasyat yang tersembunyi tersimpan rapi dibawah alam sadar kita. Pembangkitkan  tehnik dan cara yang benar yg diridhoi Allah akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan yang di inginkan.

Banyak orang yang menanyakan kepada saya tentang siapa KHODAM PENDAMPING mereka...mungkin salah satunya mungkin Anda sendiri  sedikit penjelaskan dari Ki Raga Sukma Jati di bawah ini mungkin dapat menambah wawasan kita tentang pengertian KHODAM PENDAMPING…..

Bismillahirrohmanirrohiim
KHODAM (Pembantu/pendamping dari Dimensi Gaib)

Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh orang yang melakukan olah batin seperti puasa, bertapa, semedi, membaca mantra atau wirid amalan tertentu sebetulnya adalah dari Khodam. Disadari ataupun tidak, setiap olah batin yang dilakukan manusia selalu menimbulkan energi-energi yang memiliki kesadaran/kecerdasan sendiri.
Inilah peran dari khodam. Mereka diciptakan Tuhan sebagai perantara yang membawa kekuatan supranatural bagi orang-orang yang dikehendaki
Sebagian orang beranggapan bahwa memiliki khodam (atau ilmu spiritual yang ada khodamnya) adalah sebuah kesyirikan atau dosa besar. Bagi kami, pendapat ini adalah pendapat yang “membabi buta” karena pengertian khodam sangat luas. Sedangkan khodam sendiri terdiri dari berbagai jenis yang tidak bisa disamakan. Berikut ini pembahasan panjang mengenai khodam. Selamat membaca….


Istilah “khodam” berasal dari bahasa arab yang berarti pembantu, penjaga atau pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa arab pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun dan satpam juga bisa disebut sebagai khodam. Namun dalam konteks ilmu spiritual, istilah “khodam” digunakan khusus untuk menyebut makhluk gaib yang mengikuti pemilik ilmu spiritual atau yang mendiami suatu benda pusaka. Dalam konsep spiritual jawa, khodam disebut sebagai “prewangan” yang artinya adalah orang yang membantu.

Khodam dalam konsep mistik islam dan jawa diyakini sebagai “jiwa” suatu ilmu. Khodam memberi energi pada pemilik ilmu sehingga bisa melakukan hal-hal diluar kewajaran. Tentu saja ada khodam yang minta imbalan ada pula yang “gratis” karena khodam ini datang karena kehendak Allah, bukan “dipaksakan” oleh manusia. Yang dimaksud “dipaksakan” adalah khodam ini datang karena seseorang melakukan ritual pemanggilan yang ditujukan untuk meminta tolong kepada khodam dari golongan jin.

Mengenai siapakah sebernarnya khodam, para spiritualist berpendapat berbeda-beda. Kelompok pertama mengatakan khodam adalah jenis makhluk tertentu yang khusus diciptakan Tuhan sebagai “pembawa” kekuatan bagi para pemilik ilmu dan benda pusaka. Kelompok ini tidak punya dalil yang kuat untuk mendukung pendapatnya, jadi pendapat ini boleh kita abaikan.

Kelompok kedua berpendapat bahwa khodam hanyalah sebutan atau julukan bagi Jin, Qorin dan Malaikat yang membantu manusia. Seperti istilah “setan” yang sebetulnya bukanlah jenis mahluk, melainkan hanya julukan bagi jin atau manusia yang suka berbuat kejahatan. Dalam kitab Al-Quran pun diterangkan bahwa Tuhan hanya menciptakan hambanya yang berakal dalam tiga bentuk saja, yaitu: Malaikat, Manusia dan Jin. Ustadz Firman sendiri lebih meyakini pendapat kedua ini.


Mengapa Khodam membantu manusia? Karena khodam terdiri dari tiga jenis makhluk yaitu Jin, Qorin dan Malaikat, maka alasan mereka bersedia membantu manusia juga berbeda-beda. OK. agar Anda lebih paham, kami jelaskan satu per satu dibawah ini :


1. KHODAM JIN
Perlu Anda ketahui bahwa kehidupan sosial jin sama seperti manusia. Mereka terdiri dari bermacam-macam ras dan kelompok yang sangat kompleks. Setiap jin punya sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda seperti pada manusia. Begitu pula dalam dalam membantu manusia, mereka punya alasan yang berbeda-beda. Namun secara garis besar, ada 5 alasan mengapa jin mau membantu manusia.

*Adalah semata Ingin menyesatkan manusia. Kelompok jin ini adalah tentara ilbis yang ditugaskan untuk membantu para tukang sihir dan penganut ilmu hitam. Orang yang ingin memiliki khodam jenis ini harus melakukan perbuatan atau ritual yang melanggar aturan Tuhan. Misalnya untuk medapatkan ilmu sihir mereka harus menyediakan sesaji, makan darah, membunuh, melakukan dosa besar dan sebagainya. Jin jenis ini sangat senang jika manusia yang didampinginya jauh dari agama.

Bukan hanya penganut ilmu hitam saja yang dibantu oleh jin tentara iblis ini. Para penganut thariqoh (orang yang menapaki jalan spiritual menuju Tuhan) dan orang soleh yang kurang waspada pun disesatkan oleh jin golongan ini. Awalnya jin mengaku sebagai guru spiritual yang sudah meninggal atau malaikat yang akan membimbingnya dan membantu segala usahanya. Seketika seorang ahli thariqoh pun memiliki banyak “kesaktian”. Namun perlahan-lahan jin cerdas ini memperdaya ahli thariqoh hingga dia melanggar aturan agama.




*Adalah Ingin mendapat keuntungan dari manusia. Khodam Jin jenis ini selalu meminta imbalan dalam bentuk sesaji, persembahan, korban, bahkan ada yang mengadakan perjanjian, jika sudah sampai waktu yang ditentukan pemilik ilmu bersedia menjadi budak/pengikut di alam jin. Orang yang menjadi budak jin, meniggalkan jasadnya, kemudian jiwanya dibawa ke alam jin. Sehingga dia tampak mati bagi orang awam, padahal dia sebetulnya belum mati. Nanti ketika sudah sampai batas usianya, malaikat maut baru menjemputnya untuk dihadapkan kepada Tuhan. Oleh karena itu jangan pernah berniat untuk mendapatkan pesugihan atau “harta gaib” yang datang tiba-tiba dengan bantuan jin.

Keadaan ini sesuai dengan Al-Quran surah Al-Jin ayat 6, yang terjemahnya :
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.

**Karena mencintai manusia. Kadang kami menemui ada jin yang mengikuti manusia dengan alasan cinta. Cinta yang kami maksud adalah seperti cinta pria kepada wanita. Umumnya jin yang seperti ini selalu berusaha membantu manusia yang dicintainya, sekaligus mengganggu. Bentuk bantuannya bisa berupa kemampuan mengobati, perlindungan dari kejahatan, kemampuan mengetahui rahasia orang dan sebagainya. Sedangkan gangguannya biasanya berupa: merasa diikuti seseorang, sulit mencintai, hubungan cinta selalu gagal, kesurupan/kerasukan dan sering mimpi bersetubuh. Bahkan kadang ada jin yang datang dalam wujud manusia untuk menyetubuhi manusia dalam keadaan sadar.

*Sebagai bentuk Persahabatan. Bagi sebagian orang yang memiliki ilmu spiritual tertentu, bersahabat dengan jin bukanlah hal mustahil. Idealnya hubungan persahabatan adalah saling membantu dan berbagi. Namun kenyataannya hubungan persahabatan dengan jin bisa menguntungkan atau merugikan Anda, bahkan kadang juga menyesatkan Anda. hal ini sama jika kita bersahabat dengan sesama manusia. Jika sahabat kita adalah orang baik, maka kita pun terbawa menjadi baik. Tapi jika kita berteman dengan penjahat, maka kita pun bisa dirugikan atau malah bergabung menjadi penjahat. Semua itu tergantung sifat dan kepribadian Anda

*Karena mengagumi kepribadian manusia. Orang-orang saleh yang selalu berbuat kebajikan menjadikan kelompok Jin Muslim kagum. Kaum jin ini mengikuti orang saleh untuk meniru kebaikannya, mendengarkan ceramah yang disampaikannya, dan menjadi makmum ketika orang saleh tersebut melakukan ibadah. Disadari ataupun tidak, kelompok jin ini menjadikan orang saleh sebagai guru spiritualnya. Mereka juga berusaha untuk membantu, melindungi dan berdoa untuk guru spiritualnya itu. tidak ada keburukan yang disebabkan oleh jin-jin ini.


2. Khodam Sejenis Qorin

Sejak seorang manusia lahir, maka tercipatalah pula satu Qorin yang mengikutinya sampai kahir hayat. Namun yang kami bahas disini bukanlah Qorin yang mengikuti manusia lahir itu, melainkan Khodam Qorin yang didapat karena olah spiritual tertentu. Jumlahnya pun tak hanya satu, seorang manusia yang memiliki ilmu spiritual bisa saja diikuti puluhan, ratusan atau ribuan Qorin.

Qorin sebetulnya adalah golongan jin. Qorin lahir dari ayah dan ibu jin biasa, namun dengan kekuasaan Allah dia melahirkan Qorin yang memiliki sifat khusus. Sifat khusus yang dimaksud adalah tidak memiliki jenis kelamin (tapi bukan banci), sifat pasif dan tidak memiliki nafsu seksual. Qorin tidak bisa mempengaruhi pikiran manusia dan tidak bisa menampakan diri karena meterinya lebih halus dibanding jin biasa. Qorin hanya bisa dilihat dengan mata batin. Penampilannya pun dalam bentuk yang indah dan sopan. Umumnya Qorin tampil dalam bentuk laki-laki berpakaian serba putih dengan wajah yang tampan.

Khodam dari jenis Qorin mengikuti pemilik ilmu spiritual aliran putih dan tentunya Qorin datang atas kehendak Tuhan. Yang kami maksud Ilmu Spiritual Aliran Putih adalah aliran yang meyakini bahwa semua kekuatan spiritual sejatinya bersumber dari Tuhan. Penganut aliran putih tidak meminta kecuali hanya kepada Tuhan. Khodam jenis ini tidak meminta imbalan dalam bentuk apapun. Kalangan spiritualist yakin, ikutnya Qorin sebagai khodam manusia bisa diusahakan dengan olah spiritual seperti puasa, meditasi, membaca doa atau mantra. Sedangkan di MSC, ikutnya Qorin bisa dipersingkat dengan metaresonansi. Murid MSC yang belajar Ilmu Khodam juga bisa mendapat “pembantu” dari jenis Qorin. Sebagian spiritualist yang waskita ada yang menyebut Jin Qorin sebagai “Jin Batin” karena memang sifatnya yang lebih halus dari Jin pada umumnya. Jin biasa lebih mudah untuk dilihat, meskipun tinggkat kepekaan indra ke-enam orang yang melihat masih dasar. Namun untuk bisa melihat Jin Qorin dibutuhkan kepekaan indra keenam yang lebih tinggi, dikarenakan dia berada di dimensi yang lebih halus.

Dalam keyakinan mistik jawa-islam, ada juga konsep untuk menghadirkan kekuatan khodam wali, khodam nabi dan sebagainya. Nah sebetulnya yang dimaksud khodam wali atau nabi, bukanlah roh dari wali dan nabi itu hadir dan membantu Anda. Ketika kita menghadirkan khodam wali atau nabi, yang hadir adalah salah satu atau beberapa Qorin yang pernah menjadi khodam (baca: mengikuti) wali atau nabi tersebut.



3. Khodam Malaikat

Adanya khodam dari kalangan Malaikat tertuang dalam ayat berikut: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Quran surat Ar-Ra’d ayat 11).

Mengenai Khodam dari golongan Malaikat, kami tidak bisa menerangkannya lebih jauh, karena mata manusia (sekalipun memiliki mata batin) akan sangat sulit mengamati malaikat. Hanya orang-orang khusus yang dikehendaki Tuhan-lah yang memahami seperti apa sebetulnya wujud perlindungan malaikat itu. Meskipun mata tidak bisa melihat, tapi kami yakin bahwa perlindungan malaikat selalu ada menyertai orang yang selalu berusaha untuk kebaikan. khodam malaikat inilah yang menjadi pelindung pemilik Ilmu Maha Spiritual. Benarkah ada Malaikat yang bisa dijadikan Khodam?

Menurut para spiritualist, memang ada orang yang benar-benar dikawal oleh malaikat pelindung kemanapun dia pergi. Namun orang seperti ini sangat langka dan itu pun terjadi bukan karena dia belajar ilmu spiritual tertentu, melainkan itulah karomah dari Allah yang diberikan sebagai hadiah kesolehan dan keihlasannya. Orang yang dikawal malaikat bisa jadi tidak menyadari karena dia tidak pernah memohon kehadiran malaikat itu. Tentu konsep karromah ini berbeda dengan konsep olah spiritual yang mana kita melakukan olah spiritual memang dengan tujuan mendatangkan kekuatan spiritual.

Sebetulnya -dengan pengamatan mata batin yang teliti- kami hanya bisa mengamati bahwa hanya wujud Energi dari Malaikat saja yang mengikuti pemilik Ilmu Spiritual Tingkat Tinggi. Malaikat secara pribadi tidak bersanding dengan manusia biasa. Mengingat malaikat adalah mahluk suci, sedangkan manusia biasa seperti kita umumnya masih sering berbuat dosa kecil, bahkan kadang karena kelalaian, dosa besar pun kita lakukan. Jadi jika dikatakan Anda telah memiliki khodam malaikat, belum tentu berarti secara harfiah Anda diikuti oleh malaikat langsung, yang mengikuti Anda hanyalah energi dari malaikat. Namun tidak tertutup kemungkinan jika ada orang yang diikuti Malaikat secara pribadi, karena kedatangan Malaikat sebagai pembantu manusia adalah kehendak Tuhan. Dosakah jika saya punya khodam ?


Seperti Anda ketahui, khodam terdiri dari 3 jenis yang memiliki sifat berbeda. Proses datangnya khodam pun berbeda-beda. Jadi dosa atau tidak jika Anda memilki khodam sangat tergantung proses datangnya khodam itu sendiri. Jika khodam tersebut dari golongan malaikat dan qorin, maka tidak ada alasan untuk memvonis Anda dosa. Karena sesungguhnya kehadiran malaikat dan qorin atas kehendak Tuhan. Jika jin mengikuti Anda karena jin tersebut cinta atau mengagumi, maka Anda pun tidak bisa dianggap berdosa, karena kedatangan jin tersebut bukan atas keinginan Anda.

Namun jika khodam jin membantu karena Anda mengerjakan sihir, belajar ilmu hitam atau mengadakan perjanjian dengan jin, maka itu sudah pasti dosa. Memiliki khodam, selama ditempuh dengan cara yang benar, bukanlah suatu kemusyrikan, dan bukan berarti kita meyakini bahwa Tuhan tidak mampu menolong manusia secara langsung. Sudah menjadi aturan Tuhan, bahwa Tuhan memenuhi kebutuhan makhluknya termasuk dalam memberi pertolongan selalu melibatkan makhluk ciptaanya. Sebagai contoh kita semua yakin malaikat Raqib dan Atib yang bertugas mencatat setiap amal baik-buruk manusia. Mereka diyakini berada di bahu kanan dan kiri setiap manusia. Dengan adanya malaikat ini, bukan berarti kita meyakini Allah kurang kekuasaannya atau Tuhan repot mengurus manusia, sehingga menciptakan malaikat sebagai pembantu untuk meringankan tugas Tuhan. Adanya malaikat dengan tugas-tugas tertentu adalah hukum Allah dan manusia hanya bisa menerima kenyataan itu.

Mungkin hanya itu yang bisa saya jelaskan tentang hakikat KHODAM PENDAMPING

Semoga dapat meambah wawasan kita semua...aamiin

AMALAN PEMBUKA AURA/KEWIBAWAAN SEKALIGUS MEMBUKA REJEKI SERET


Sayyid Wongalus Banten

ASSALAMAU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Salam salim sedulur semuanya, Di pagi yang cerah ini semoga pembaca budiman semuanya di berikan kesehatan jasmani dan rohani ...Aamiin
Berikut ini Insya Allah akan saya babarkan amalan bagai mana membuka aura/wibawa sekaligus membuka rejeki seret. Mungkin bagi sebagian orang pernah mengalami rejeki seret, andapun mungkin pernah, dan saya sendiri juga pernah mengalaminya. Bagai mana rasanya? ...sdikit saya mau share pengalaman saya.

Memang Rejeki adalah Allah Yg menentukan namun apa salah nya jika kita meminta kemurahan kepada Allah untuk sedikit kemudahan dan membuka pintu rejeki yang selama ini tertutup atau seret. Karena Allah lah yang mampu melakukan nya bukan yang lain.

Sebagian dari kita mungkin mengeluh, kenapa dan mengapa?. "Saya selalu baik pada sesama, tidak pernah berbuat jahat dan taat Dalam menjalan kan sholat lima waktu, tapi kok nasib saya masih saja kekurangan dan rejeki seret"...mungkin keluhan seperti ini pernah kita rasakan atau pikirkan.
Nasib dan takdir berbeda, siapa Yg pasrah denan nasib saya anggap ia adalah orang bodoh Yg malas berusaha
Nasib meliputi : kepintaran, kaya, miskin, ilmu, baik, jahat.
Nasib bisa dirubah degan kehendak diri dan ijin Allah jadi salah jika Anda berpikir bahwa nasib yg menimpa Anda adalah sepenuh nya Kuasa Allah dan tidak bisa di rubah.

Takdir meliputi : lahir, umur, Tua, jodoh, ajal. Memang kadang kala semuanya bisa di tunda namun semuanya pasti dan tidak bisa diganggu gugat atau di rubah. Anda bisa tunda penuaan namun pasti akan tua, Anda bisa selamat dari suatu musibah namun pasti akan ajal akan menjemput, Anda bisa saja gonta ganti pasangan karena merasa tidak nyaman atau alasan lain, namun jodoh Anda pasti akan datang dan itu lah takdir.

Intinya perkara rejeki kita kehormatan/bisa kita rubah dgn ijin Allah. Dulu saya pun sering melapor ke Allah, di setiap kesempatan sedang sendirian, naik kendaraan, Dalam sholat, usai dzikir, dan kesempatan lainya dimana keadaan memungkinkan untuk saya mengadu, "Ya Allah engkau maha pembuat rencana, Ya Allah engkau maha tahu di Dalam dan di luar dari diri hamba, Engkau maha tahu keadaan hamba, Engkau maha mendengar doa hamba, hamba yakin engkau melihat, mendengar dan tahu niat dan doa hamba ini, maka itu Ya Allah kabulkan lah dengan segera". Kira kira seperti itu doa dan pengaduan saya setiap hari dan setiap waktu kadang-kadang sampai menangis.

Dari seorang teman saya di beri ijazah amalan ini, amalan nya cukup ringan namun di perlukan keihlasan dan rutin dan istikomah Dalam melakukan amalan ini. Rejeki akan datang tidak hanya dari pekerjaan anda namun akan ada jalan lain yang akan dibukakan oleh Allah untuk anda, Biidznillah. Insya Allah dari pengalaman saya pribadi memang terbukti bermanfaat Dalam hal kerejekian dan mahabah/wibawa dengan satu syarat harus rutin di amalkan jgn mengharap hasil instant.


Berikut amalan nya :

1. Lakukan lah rutin sholat Duha 6 rakaat dengan 3x salam
2. Setelah Anda selesai dgn sholat nya, wiridkan YA ARHAMARRAHIMIN 150x, kemudian tiupkan ke kedua telapak tangan Anda dan usapkan ke wajah Anda, lakukan 3x tiupan dan 3x usapan ke wajah.
3. Sodakoh seihlasnya kepada fakir miskin atau yatim piatu setiap jumat pagi.

Namun perlu di ingat syareat tanpa usaha tidak akan sempurna jadi keduanya harus saling melengkapi, seimbangkan keduanya. Semoga sedikit pengalaman dan sharing ini dapat menambah iman kita kepada Allah SWT...aamiin

Wassalmualaikum warahmatullah...

Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Labels