MARI BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN SERTA CERITA

Allah SWT menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya para Ulul albab yang dapat mengambil pelajaran
Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Sunday, December 9, 2012

PENGHUNI BUMI SEBELUM NABI ADAM

                                                     (WALLAHU A'LAM BISSAWAB)
Pada saat bumi berumur delapan ribu tahun, keadaanya masih kosong. Di sini sudah ada banyak biji sawi putih. Kemudian Allah SWT menciptakan seekor unggas yang bernama TABIRUNNASAR. Allah SWT berfirman kepada-Nya: "hai unggas tabirunnasar, makanlah olehmu biji sawi itu. Ketika habis biji sawi itu, engkau akan kumatikan."
Sang unggas pun memakan biji-bijian itu.Namun, cara memakannya diatur: pertama, sehari satu biji yang dimakan.Setelah semakin berkurang. maka kini dimakannya hanya satu biji sebulan. Biji sawi itu semakin berkurang saja. Karena begitu takutnya terhadap kematian, maka sang unggas hanya memakan satu biji dalam setahun. Namun, akhirnya habislah biji-biji sawi itu. Tabirunnasar pun akhirnya mati.
Setelah kematian tersebut, Allah SWT menciptakan makhluk lain sebagai penghuni bumi, yaitu tujuh puluh orang laki-laki. Namun tidak semuanya langsung diciptakan, melainkan satu persatu Allah SWT menciptakannya. Bila seorang meninggal, maka langsung diciptakan yang lain. Masing-masing dari mereka berumur 70.000 tahun. Setahun pada masa itu sama dengan seribu tahun pada masa sekarang.Tatkala telah mati tujuh puluh pria itu, kemudian Allah ciptakan Jin.
Allah berfirman: "Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS 55: 1)
Sebagian dari jin-jin itu ada yang berkaki empat, berkaki dua, dan ada yang terbang. Kemudian Allah SWT mengutus salah satu seorang di antara mereka yang bernama Yusuf untuk memberika pengajaran ilmu dan syariat agama.
Namun, jin-jin itu banyak yang mendustakan ajaran-ajaran tersebut yang menyebabkan Allah SWT mematikan semuanya. Penghuni bumi berikutnya adalah suatu makhluk yang berpasangan. Rupanya seperti binatang. Keluar dari dalam neraka. Binatang itu pun beranak, dan anaknya dinamakan dengan Azazil.
Setelah cukup besar, Azazil mulai melakukan peribadatan kepada Allah SWT seribu tahun lamanya. Setelah itu, Allah SWT mengangkatnya ke langit pertama.Selama seribu tahun, di sini pun dia tekun beribadah. Allah SWT menganugerahkannya sayap yang dibuat dari manikan yang hijau.
Dengan izin-Nya maka terbanglah dia ke langit kedua. Seribu tahun lamanya pula dia beribadah. Demikianlah, pada tiap-tiap lapisan langit dia beribadah selama seribu tahun lamanya, sampai ke lapisan langit ketujuh.
Sementara itu, di bumi saat itu sudah ada penghuni lainnya, yaitu dari bangsa jin yang bernama Janna. 70.000 tahun lamanya hingga lahir anak cucunya. Kata ahli tafsir yang lain, delapan belas ribu tahun mendiami bumi yang kemudian menjadi sombong dan kufur. Allah SWT pun mematikan janna. Sebagai gantinya adalah yang bernama BANUNAL Janna. Dia mendiami bumi selama delapan belas ribu tahun lamanya. Dia juga dimatikan oleh Allah SWT.
Sementara itu, pada langit sana, Azazil bersama para Malaikat masih khusuk beribadah. Azazil menjadi penghulu para malaikat selama tujuh ribu tahun lamanya dalam beribadah. Hingga pada satu waktu, Azazil mengajukan suatu permohonan kepada Allah SWT, katanya: "Ya Tuhanku, tujuh ribu tahun hamba-Mu ini berbuat kebaikan pada-Mu dalam tujuh lapis langit ini. Jika diberikan oleh-Mu, hamba-Mu mohon hendak turun ke bawah ke langit keenam, berbuat kebaikan kepada-Mu. "
"Pergilah engkau!", Tegas Allah SWT.
Turunlah Azazil atau iblis itu bersama tujuh ratus Malaikat pengiringnya ke langit keenam.Setelah merasa cukup, dia pun meminta izin lagi kepada Allah SWT agar diturunkan ke langit kelima. Di langit kelima pun dia memohon diturunkan ke langit yang di bawahnya, dan demikian seterusnya hingga sampai mereka di langit dunia.
Di langit dunia, Azazil atau iblis mengajukan suatu permohonan pula: "Ya Tuhanku, hambamu hendak memohon turun ke bumi dengan para malaikat. Bahwasanya hamba-Mu hendak beribadah kepadamu di bumi itu. Ya Tuhanku, betapa Bananul Janna telah banyak berbuat kerusakan di muka bumi . anugerahkanlah pada hamba-Mu ini bersama para malaikatberbuat kebaikan ke hadirat-Mu di muka bumi itu. "
Allah SWT pun mengabulkan permohona Azazil itu. Diturunkanlah dia bersama tujuh ratus Malaikat yang mengiringnya untuk beribadah di muka bumi, setelah sebelumnya Banunal Janna dimatikan karena banyak berbuat kerusakan.
Setelah delapan ribu tahun lamanya beribadah, Iblis mencoba untuk mengemukakan ungkapan hatinya bahwa di muka bumi inilah dia begitu betahnya, dan tidak ada tempat lain yang membuatnya demikian betah. Dan memohon agar selamanya dia berada di muka bumi untuk berbakti kepada Allah SWT. Sampai pada satu waktu, Allah SWT berkehendak menurunkan suatu keterangan kepada Azazil.
Firmannya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi". (Q.S. 2: 30).
Mendengar firman tersebut, Iblis menjadi berduka, karena dengki. Mereka (para malaikat) pun bertanya kepada Allah SWT mengenai siapa yang akan menjadi khalifah itu. "Adam namanya," jawab Allah SWT. Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui." (Q.S. 2: 30)

No comments:

Post a Comment

Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Labels